KONTEKS.CO.ID - Ketegangan di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kembali terlihat jelas pada Selasa, 2 Desember 2025.
Dua kubu kepengurusan menggelar rapat di gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, namun berada di lantai berbeda. Situasi ini menggambarkan betapa dalamnya konflik di tubuh ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut.
Di lantai 8, kubu Gus Yahya Cholil Staquf, yang sebelumnya dinyatakan tak lagi berhak memimpin PBNU oleh Syuriyah, mengadakan pertemuan dengan 18 pengurus badan otonom NU.
Pertemuan itu dipimpin Sekretaris Jenderal PBNU Amin Said Husni, yang menegaskan bahwa rapat diadakan untuk menindaklanjuti arahan Forum Silaturahim para kiai.
“Kami mengundang seluruh pimpinan badan otonom untuk memberikan arahan dan memastikan mereka tetap fokus bekerja,” ujarnya.
Ketua Lakpesdam PBNU Ulil Abshar Abdalla menambahkan bahwa Yahya sempat memberi pesan tegas kepada para pengurus.
Baca Juga: 18 Wakil Indonesia Siap Tancap Gas di Guwahati Masters 2025, Dejan Bernadine Jadi Sorotan Utama
Menurut Ulil, Yahya menyatakan dirinya masih Ketua Umum PBNU yang sah. “Intinya memberi semangat. Kerja jangan kendor meski situasi lagi panas,” tutur Ulil.
Sementara itu, di lantai 4, kubu Syuriyah PBNU juga menggelar rapat tertutup.
Pertemuan tersebut dihadiri tokoh Syuriyah seperti Rais Aam Miftachul Akhyar, Katib Syuriyah Asrorun Niam, Rais PBNU Muhammad Cholil Nafis, serta sejumlah petinggi lainnya.
Meski berada di gedung yang sama, kedua kubu tidak saling menyapa. Ulil bahkan mengatakan bahwa mereka memang tidak mencampuri urusan Syuriyah.
Artikel Terkait
KH Miftachul Akhyar: Gus Yahya Bukan Lagi Ketua Umum, Kepemimpinan PBNU di Tangan Rais Aam
Gus Ulil Bongkar Pemicu Perpecahan di PBNU: Beda Pandangan Gus Yahya dan Gus Ipul Soal Konsesi Tambang
KH Miftachul Akhyar: PBNU Siap Gelar Muktamar dan Bentuk TGF Usai Gus Yahya Lengser dari Kursi Ketum
Gus Yahya Mengupayakan Islah, Tolak Pencopotan sebagai Ketua Umum PBNU
Gus Yahya Siap Islah dengan Rais Aam Miftachul Akhyar: PBNU Cari Jalan Damai di Tengah Konflik Internal yang Memanas