"Pembukaan akses jalan juga dilakukan pada jalur Tarutung-Sibolga," ucapnya.
Menurut Abdul Muhari, langkah ini berdampak signifikan bagi masyarakat serta lintas sektor kementerian/lembaga dalam penanganan darurat.
"Titik akses yang dapat ditembus kini telah mencapai Dusun Sibalanga Jae atau tepatnya di depan Kantor Desa Sibalanga, Kecamatan Adiankoting, Tapanuli Utara," jelasnya.
Sementara, pengiriman bantuan tahap pertama untuk Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, dan Humbang Hasundutan telah mencapai 100 persen.
Sementara, penyaluran menuju Mandailing Natal, Kota Gunungsitoli, dan Nias Selatan masih terkendala akses darat.
Solusinya, pengiriman udara dilakukan menggunakan tiga helikopter BNPB dan TNI AD.
Baca Juga: Duduk Perkara Starlink Gratis Malah Jadi Pungli di Langsa, Banjir Sumatra
Sejumlah sorti udara khusus diarahkan ke wilayah yang masih terisolasi seperti Sopotinjak dan Muara Siabu.
Untuk bantuan logistik di Sumbar mulai didistribusikan melalui jalur udara dan laut dilakukan BNPB bersama TNI dan Basarnas.
Bantuan seberat 4 ton itu menuju Kabupaten Solok, Agam, dan Pasaman Barat pada Senin, 1 Desember 2025.
"Pengiriman melalui jalur laut juga dilakukan menuju Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, yang masih terisolasi akibat akses jalan tertutup," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Data Terkini BNPB: Korban Jiwa Banjir Bandang dan Longsor di Aceh, Sumut dan Sumbar Capai 631 Orang
LBH Medan Desak Prabowo Segera Tetapkan Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar Sebagai Bencana Nasional
Walhi: Ada Potensi Skala Bencana Besar di Jabar, Lebih dari Sumut, Sumbar, dan Aceh
Presiden Prabowo Ambil Alih Komando Penanganan Bencana Banjir Sumut, Sumbar, dan Aceh
Korban Jiwa Bencana Sumut, Sumbar, Aceh Bakal Terima Santunan Rp15 Juta