• Minggu, 21 Desember 2025

Tim SAR Cari 85 Orang Hilang, 90 Meninggal, dan Puluhan Ribu Jiwa Mengungsi di Sumbar

Photo Author
- Minggu, 30 November 2025 | 12:59 WIB
Pencarian korban oleh BPBD, Sapol PP dan polisi pascabencana galodo di salareh aia dan nagari Salareh Aia timur, Kabupaten Agam, Sumbar beberapa waktu lalu.
Pencarian korban oleh BPBD, Sapol PP dan polisi pascabencana galodo di salareh aia dan nagari Salareh Aia timur, Kabupaten Agam, Sumbar beberapa waktu lalu.

KONTEKS.CO.ID – Tim SAR cari 85 orang dinyatakan hilang dua hari pascapenetapan status tanggap darurat di Sumatera Barat (Sumbar).

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto dalam keterangan pada Minggu, 30 November 2025, menyampaikan, jumlah korban jiwa telah mencapai 90 orang.

“Korban jiwanya ada 90 meninggal dunia, 85 hilang, dan 10 luka-luka,” ujarnya.

Baca Juga: BP BUMN Desak Polda Sumbar, Sumut, dan Aceh Usut Pembalakan Liar Picu Banjir dan Longsor

Kabupaten Agam mencatat jumlah korban tertinggi. Berdasarkan data sementara di Sumbar, sebanyak 11.820 kepala keluarga atau sekitar 77.918 jiwa mengungsi, terutama di Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan.

Menurut dia, sejumlah jalur provinsi dan nasional terputus akibat longsor dan kerusakan jembatan, sehingga menyulitkan akses distribusi.

Meski demikian, logistik dari Padang Pariaman dan Pesisir Selatan telah tiba, dan delapan titik tambahan dalam proses pengiriman dengan pengawalan kepolisian.

Baca Juga: Masih Ada Seribu Lebih BTS di Aceh, Sumatra Utara, Sumbar yang Lumpuh

BNPB telah menempatkan 24 personel untuk mendampingi percepatan penanganan di Sumbar. Bantuan darurat dari Presiden RI berupa alat komunikasi, genset, tenda, LCR, dan ribuan dus makanan siap saji telah tiba di Bandara Minangkabau.

Pesawat Caravan serta helikopter Bell 505 juga telah digerakkan untuk mendukung distribusi ke wilayah yang belum dapat diakses melalui darat.

Baca Juga: Bencana Cuaca Ekstrem Sumbar Renggut 23 Jiwa, 12 Orang Hilang, dan 69 Ribu Orang Ngungsi

BNPB memastikan seluruh upaya penanganan darurat terus dipercepat melalui koordinasi erat dengan pemerintah daerah, kementerian/lembaga, TNI, Polri, dan para relawan.

Percepatan pembukaan akses, pendataan lanjutan korban dan kerusakan, serta pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak menjadi prioritas utama operasi penanganan bencana di tiga provinsi tersebut.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X