Hingga berita ini ditulis, Gus Ipul yang juga menjabat Menteri Sosial belum memberikan tanggapan publik terkait pergeseran posisinya.
Alasan Pencopotan: SK Menumpuk, Administrasi Mandek
Dalam penjelasan PBNU, salah satu faktor yang mendorong reposisi adalah macetnya sejumlah surat keputusan (SK) organisasi.
Banyak SK disebut menumpuk hingga setahun karena belum mendapat tanda tangan Sekjen.
“Stagnasi administrasi membuat keputusan organisasi tidak bisa dijalankan di lapangan,” demikian pernyataan PBNU.
Kondisi ini dianggap menghambat eksekusi program dan memerlukan penataan ulang kewenangan administratif.
Rotasi Massal di PBNU
Selain Gus Ipul, sejumlah fungsionaris lain juga mengalami pergeseran. KH Masyhuri Malik dipindah dari kursi Ketua PBNU menjadi Wakil Ketua Umum.
Di sisi bendahara, Gudfan Arif kini bergeser menjadi salah satu Ketua PBNU, sementara jabatan Bendahara Umum diisi tokoh lain yang ditetapkan dalam rapat. Sumantri yang sebelumnya bendahara kini naik menjadi Wakil Ketua Umum.
Penataan ini diklaim sebagai upaya penyegaran struktur agar fungsi harian organisasi kembali efektif.***
Artikel Terkait
Audit Internal PBNU Ungkap Aliran Rp100 Miliar dengan Dugaan TPPU
Katib Syuriah PBNU: Surat Pemberhentian Gus Yahya Benar dan Sah
Katib Syuriyah PBNU Tegaskan Keabsahan Dokumen, Gus Yahya Tetap Tegaskan Tidak Sah
Khatib Syuriyah PBNU Buka Peluang Gus Yahya Tetap di Kursi Ketua Umum, Begini Caranya!
Gus Yahya Percaya Diri Konflik dengan Syuriyah Diselesaikan di Muktamar PBNU