Puncak Mudik dan Puncak Arus Balik Nataru 2026 Terjadi Dua Kali, Catat Tanggalnya

KONTEKS.CO.ID - Korlantas Polri memprediksi bahwa puncak arus mudik dan arus balik pada Operasi Lilin 2025 akan terjadi dua kali. Hal ini terungkap dalam rapat bersama jajaran Korlantas terkait persiapan Operasi Lilin 2025. 

Saat dijelaskan kembali Kakorlantas Polri, Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI, bahwa puncak arus mudik diperkirakan berlangsung pada 20 Desember dan 24 Desember 2025.

Namun prediksi puncak arus mudik tersebut dapat berubah apabila kementerian dan pemangku kepentingan menetapkan kebijakan WFA atau WFH bagi para karyawan pada 22, 23, dan 24 Desember 2025.

Koordinasi ini dilakukan setelah pelaksanaan gelar pasukan yang dijadwalkan pada 19 Desember 2025, selesai dilakukan.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Penuhi Permintaan Roy Suryo Cs, Segera Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Palsu Jokowi

“Ketika kami rapat dengan kementrian dan lembaga di tanggal 22, 23, 24 itu nanti ada work from anywhere atau mungkin work from home itu juga nanti akan bisa bergeser. Karena nanti rangkaian untuk pergeseran yang menuju ke trans Jawa dan ke Merak Lampung itu mungkin akan mendahului,” ujar Irjen Agus.

Sementara itu, arus balik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 juga diproyeksikan mengalami dua kali puncak arus lalu lintas, yaitu pada 28 Desember 2025 dan 4 Januari 2026.

“Termasuk juga arus baliknya juga demikian arus balik itu mungkin bisa dua kali prediksi kami dengan stakeholder yang sudah kami rapat yaitu tanggal 28 termasuk juga di penyebrangan termasuk juga di jalan tol termasuk juga jalan arteri dan mudik arus balik yang kedua yaitu tanggal 4,” katanya.

Baca Juga: DPR Tantang Polri: Hentikan Perpanjangan SIM, Berlakukan Seumur Hidup seperti KTP!

Seperti halnya arus mudik, prediksi puncak arus balik dapat berubah jika pemerintah memberlakukan WFH atau WFA pada 29, 30, dan 31 Desember 2025.

“Itupun juga nanti bagaimana di tanggal 29, 30, 31 hari Senin, Selasa, Rabu apabila ada kebijakan pemerintah work from anywhere itu juga nanti akan berubah,” katanya.

Agus menambahkan bahwa ketentuan mengenai WFH tersebut masih dalam pembahasan, dan Korlantas bersama Mabes Polri serta kementerian terkait terus melakukan rapat marathon untuk mematangkan persiapan Operasi Lilin 2025.***