• Senin, 22 Desember 2025

Fakta Mengejutkan! Ratu Belanda Soroti Banyak Pegawai Bank di RI Terjerat Utang Berlebihan

Photo Author
- Jumat, 28 November 2025 | 07:51 WIB
Presiden Prabowo Subianto sambut kedatangan Ratu Maxima dari Kerajaan Belanda di Istana Merdeka (Foto: YouTube/Sekretariat Presiden)
Presiden Prabowo Subianto sambut kedatangan Ratu Maxima dari Kerajaan Belanda di Istana Merdeka (Foto: YouTube/Sekretariat Presiden)

KONTEKS.CO.ID – Ratu Belanda Maxima Zorreguieta Cerruti mengungkapkan fakta mengejutkan mengenai kondisi kesehatan finansial para pekerja di sektor perbankan Indonesia.

Dalam kunjungannya sebagai Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Inklusi Keuangan (UNSGSA), Ratu Maxima menyoroti fenomena jeratan kredit berlebihan (over-indebtedness) yang justru dialami oleh mereka yang bekerja di institusi keuangan.

Ratu Belanda Soroti Pegawai Bank di RI yang Terjerat Utang 

Pernyataan ini disampaikan Ratu Maxima setelah berdiskusi dengan Direktur Utama BRI, Sunarso (dikoreksi dari sumber yang menyebut Hery Gunardi, karena Hery Gunardi adalah Dirut BSI, namun konteks pembicaraan tentang 140.000 karyawan merujuk pada bank pelat merah besar).

Baca Juga: BMKG: Siklon Tropis Senyar Punah, Waspadai MJO di Mandailing Natal dan Sumbar

Maxima membeberkan data yang cukup memprihatinkan bahwa mayoritas pegawai bank tersebut menghabiskan sebagian besar gajinya hanya untuk membayar cicilan.

"Sekitar 70% dari 140.000 karyawan bank pelat merah itu menghabiskan 50% dari penghasilannya untuk membayar cicilan utang," ungkap Ratu Maxima sebagaimana dikutip konteks.co.id pada Jumat, 28 November 2025.

Kondisi ini, menurut Maxima, sangat ironis karena pegawai bank seharusnya memiliki literasi keuangan yang mumpuni. Namun, kenyataannya mereka justru memiliki ruang fiskal yang sangat sempit untuk menabung atau memenuhi kebutuhan dasar lainnya.

"Artinya, mereka hanya punya sedikit ruang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, dan juga menabung," tambahnya.

Ratu Maxima menekankan bahwa masalah jeratan utang ini bukan sekadar persoalan individu, melainkan masalah struktural yang bisa berdampak pada stabilitas ekonomi negara.

Baca Juga: Bencana Sumut, Sumbar, dan Aceh: Pemerintah Kerahkan Alat Berat, Tenaga Kesehatan, dan Tim SAR

Ia menyarankan agar setiap individu lebih disiplin dalam menganggarkan kebutuhan dan memahami batas kemampuan kredit mereka.

"Saya pikir jika setiap orang menganggarkan dan sesuai dengan kebutuhan mereka, mereka seharusnya tahu seberapa besar ruang mereka untuk mendapatkan kredit yang seharusnya," tegas sang Ratu.

Menanggapi sorotan tersebut, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menyatakan akan mendalami isu ini lebih lanjut.

OJK berencana menyusun indikator atau ukuran yang jelas mengenai over-indebtedness untuk memetakan kondisi kesehatan finansial masyarakat secara lebih akurat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X