Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara, Hardy Pangihutan Siahaan, menyatakan bahwa pihaknya terus memantau 11 titik longsor yang telah terkonfirmasi.
Tantangan di lapangan cukup berat mengingat beberapa lokasi masih terisolasi akibat buruknya sinyal komunikasi dan cuaca ekstrem.
"Kami akan terus memastikan bahwa seluruh sumber daya difokuskan untuk memulihkan akses transportasi, menjaga keselamatan warga, dan mendukung penanganan darurat di semua lokasi terdampak," tegas Hardy.***
Artikel Terkait
Update Banjir Bandang dan Longsor di Sumut: 12 Warga Tewas dan 7 Orang Hilang
Bencana Sumut Belum Berakhir, BMKG Peringatkan Bibit Siklon Tropis 95B Picu Hujan Ekstrem dan Angin Kencang di Aceh, Sumatera Utara, Sumbar, dan Riau
Beratnya Operasi SAR untuk Menangani Banjir dan Longsor di Sibolga hingga Tapanuli
Gempa Dangkal Magnitudo 5,0 Hantam Sumut, BMKG Sebut Berpusat di Nias Barat
Banjir Bandang dan Longsor di Tapanuli Selatan Renggut 13 Nyawa, Evakuasi Terkendala Cuaca Buruk