• Minggu, 21 Desember 2025

Indonesia Strategic and Defence Studies: Publik Harus Kawal Apa Tindakan Menhan Soal Bandara PT IMIP

Photo Author
- Rabu, 26 November 2025 | 21:08 WIB
Sejumlah pesawat terparkir di Bandara privat kawasan Industri PT IMIP. (KONTEKS.CO.ID/Ist)
Sejumlah pesawat terparkir di Bandara privat kawasan Industri PT IMIP. (KONTEKS.CO.ID/Ist)
KONTEKS.CO.ID – Co-Founder Indonesia Strategic and Defence StudiesEdna Caroline Pattisina, mengatakan, publik harus mengawal apa tindak lanjut Menhan Sjafrie Sjamsoeddin soal bandara tertutup di kawasan industri PT IMIP, Morowali.
 
"Kita harus tetap mengawal nih karena Pak Sjafrie bilang akan lapor ke Presiden. Kita lihat apakah kemudian tindakannya seperti apa," kata Edna dilansir dari siniar Forum Keadilan Tv di Jakarta pada Rabu, 26 November 2025.
 
Ia menyampaikan, jika bandara tersebut beroperasi, maka harus ada Bea Cukai, Imigrasi, dan pihak-pihak terkait lainnya.
 
 
"[Harus ada] AirNav, ya kan. Ini kan urusan safety juga. Masa pesawat mondar-mandir di situ, kita enggak tahu, itu kan urusan safety, regulasi udara juga," tandasnya.
 
Edna menegaskan, harus diungkap juga siapa pihak yang memberikan izin pembangunan bandara di kawasan industri PT IMIP tersebut.
 
"Siapa yang ngasih izin di awal ya kan. Kemudian operasionalnya kenapa bisa seperti itu? Kenapa enggak ada yang menggugat, mempertanyakan," ucapnya.
 
 
Sedangkan ketika presenter menanyakan apakah pembangunan atau pembukaan bandara di PT IMIP tersebut pada era Joko Widodo (Jokowi), Edna membenarkan.
 
"Itu terjadi sejak 2019. IMIP-nya sendiri kan ada sejak 2010 atau 2011 kan. Tapi memang kemudian dikembangkan itu zaman Pak Jokowi," ujarnya.
 
Sedangkan soal kemungkinan hal itu terjadi karena ada pemberian berbagai kemudahan pada era Jokowi, Edna secara tidak langsung membenarkan.
 
 
Ia lantas mengungkap banyaknya kecelakaan di smleter nikel PT IMIP, salah satunya karena faktor bahasa. 
 
Sesuai ketentuan bahwa semua instruksi itu harus menggunakan bahasa Indonesia karena buruhnya banyak juga dari Indonesia. "Ini enggak dilakukan," ucapnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X