• Senin, 22 Desember 2025

Mahfud Sebut Seteru Internal PBNU Bermula Soal Pengelolaan Tambang

Photo Author
- Rabu, 26 November 2025 | 10:49 WIB
Mahfud MD minta Kemenkum jangan tanggapi kisruh PBNU. (KONTEKS.CO.ID/tangkapan layar Mahfud MD Official)
Mahfud MD minta Kemenkum jangan tanggapi kisruh PBNU. (KONTEKS.CO.ID/tangkapan layar Mahfud MD Official)

KONTEKS.CO.ID – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, mengatakan, seteru internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berawal soal pengelolaan tambang

"Saya tidak akan mendukung siapapun dari kedua pihak, saya hanya ingin NU ini selamat, malu kita. Apalagi isunya kan soal tambang," katanya dilansir dari siniar Mahfud MD Official di Jakarta, Rabu, 26 November 2025.

Mahfud menyampaikan, publik sudah tahu persoalan di internal PBNU, yakni soal mengundang tokoh pro-zionis atau Israel menyerang Gaza.

Baca Juga: Mahfud MD Minta Kemenkum Tak Campuri Kisruh PBNU, Ini Alasannya

"Mengundang pendukung Israel yang menyetujui serangan ke Gaza itu berceramah di NU dan sebagainya," ucap dia.

Selanjutnya, persoalan tata kelola keuangan. "Saya tidak ikut campur itu, tapi persoalannya sekarang, ini tidak bagus bagi NU," tandasnya.

Mahfud mengungkapkan, persoalan tersebut awalnya dari pengelolaan tambang. Ia sudah memberikan masukan ke internal PBNU.

Baca Juga: Pengurus Syuriah Ancam Pecat Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Gus Ipul Minta Warga NU Banyak Bershalawat

"Saya sudah bicara ke dalam, itu asal mulanya soal pengelolaan tambang. Itu konflik di dalam soal pengelolaan tambang. Yang satu ingin ini, yang satu ingin itu gitu dan berpecah," katanya.

Ia menyampaikan, dahulu NU dan Muhammadiyah adalah pihak yang berupaya memberesi tata kelola tambang dan migas karena terjadi banyak korupsi.

"Jadi pada waktu itu, ketua NU dan ketua Muhammadiyah datang ke MK, itu untuk menggugat ketidakadilan dalam pengelolaan tambang," katanya. 

Baca Juga: Tolak Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Gus Mus: Orang NU yang Setuju Nggak Ngerti Sejarah

Sekarang, lanjut Mahfud, ribut karena soal pengelolaan tambang. Dahulu, ormas Islam tersebut tidak mau mengelola tambang, hanya berusaha untuk memperbaikinya.

"Dulu mereka enggak mau ngelola tambang, tapi harus diperbaiki undang-undangnya dan dikabulkan oleh MK," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X