KONTEKS.CO.ID - Otoritas di seluruh dunia telah menyita rata-rata sembilan harimau setiap bulan selama lima tahun terakhir.
Fakta ini menyoroti perdagangan gelap yang semakin parah dan mengancam kelangsungan hidup salah satu spesies harimau paling ikonik di planet ini, menurut riset yang dirilis Selasa kemarin,
Laporan baru dari pemantau perdagangan satwa liar, TRAFFIC, memperingatkan jaringan kriminal berkembang lebih cepat daripada kemampuan upaya konservasi untuk merespons.
Baca Juga: Menteri Maman Tegaskan Kualitas sebagai Kunci Daya Saing UMKM
Populasi harimau liar global, yang dahulu sekitar 100 ribu seabad lalu, kini anjlok menjadi sekitar 3.700–5.500 ekor.
Meski sudah setengah abad mendapat perlindungan internasional, temuan TRAFFIC menunjukkan perdagangan harimau justru makin cepat dan semakin menargetkan hewan utuh, hidup maupun mati.
Para ahli mengatakan perubahan ini tampaknya terkait dengan operasi penangkaran harimau, tetapi juga dapat mencerminkan harimau yang disita segera setelah diburu atau sebelum dipotong untuk diambil bagian tubuhnya.
Selain itu, meningkatnya kepemilikan hewan eksotis atau permintaan untuk taksidermi juga bisa menjadi pendorong.
Taksidermi adalah seni mengolah dan mengawetkan binatang, serta mengisinya sehingga berbentuk seperti aslinya, seolah-olah masih hidup.
Laporan edisi keenam dari seri “Skin and Bones” TRAFFIC tentang perdagangan ilegal harimau ini menyoroti tren mencolok.
Baca Juga: Rafflesia Hasseltii Mekar di Bawah Sinar Bulan, Cerita dari Hutan Hujan Lebat Sumatra Barat
Antara 2000 dan pertengahan 2025, aparat penegak hukum di seluruh dunia mencatat 2.551 penyitaan yang melibatkan sedikitnya 3.808 harimau.
Dalam lima tahun terakhir, dari 2020 hingga Juni 2025, otoritas melakukan 765 penyitaan, menyita setara dengan 573 harimau, atau sekitar sembilan ekor per bulan selama 66 bulan.
Artikel Terkait
Fakta Harimau Sumatra di Kebun Binatang Perth, Eutanasia Jadi Jalan Keluar
Kebun Binatang China Buka Lowongan Pemberi Makan Harimau Bergaji Rp116 Juta Sebulan, Tertarik?
Pramono Anung Bantah Ada Harimau Kurus dan Kelaparan di Ragunan: Saya Tak Habis Pikir
Respons Video Viral Harimau Kurus, Pramono Anung: Orang Tidak Senang Ragunan Diperbaiki
Anak Harimau Sumatra Terjebak Perangkap Babi di Agam, Begini Kondisinya