• Minggu, 21 Desember 2025

Waspada! 5 Anak di Pedalaman Indragiri Hulu, Riau, Meninggal karena Flu Babi

Photo Author
- Selasa, 25 November 2025 | 18:47 WIB
Lonjakan kasus ISPA mengungkap adanya lima anak di pedalamam Indragiri Hulu, Riau, meninggal akibat flu babi. (Foto: kemenkes)
Lonjakan kasus ISPA mengungkap adanya lima anak di pedalamam Indragiri Hulu, Riau, meninggal akibat flu babi. (Foto: kemenkes)

Direktur Surveilans dan Karantina Kementerian Kesehatan, Sumarjaya, mengatakan, kondisi lingkungan di Dusun Datai menjadi penyebab penyakit mudah menyebar.

“Kami menemukan rumah padat, ventilasi minim, nyamuk banyak, dan warga hidup dalam paparan asap kayu bakar setiap hari. Situasi tersebut membuat penyakit pernapasan lebih mudah menular, terutama pada balita,” ungkapnya di Jakarta, Selasa 25 November 2025.

Baca Juga: Pekan Pertama Operasi Zebra Jaya 2025: ETLE Rekam 33 Ribu Pelanggaran, Terbanyak Pemotor

Sumarjaya menegaskan, krisis ISPA ini bukan sekadar persoalan medis, tapi terkait erat dengan sanitasi, perilaku hidup, dan akses layanan kesehatan.

“Jika kondisi sanitasi, gizi, dan kebiasaan sehari-hari tak diperbaiki, penularan akan terus berulang,” katanya mengingatkan.

Menjawab kondisi tersebut, pihaknya bersama pemerintah daerah melakukan pengobatan massal, memperkuat intervensi gizi, dan memberikan perhatian khusus kepada balita dan ibu hamil dengan pemberian makanan tambahan (PMT), vitamin, dan pemantauan kesehatan.

Edukasi yang berhubuetika batuk, penggunaan masker, dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga diperluas.

Baca Juga: 5 Penyakit yang Mengintai di Usia Tua jika Malas Berolahraga, Pernah Kena?

Tim kesehatan juga melakukan pengambilan sampel tambahan untuk memastikan tidak ada patogen lain yang beredar, mengingat variasi gejala dan temuan multipatogen sebelumnya.

Sebagai langkah jangka panjang, Kemenkes bersama pemda mulai menyusun perbaikan lingkungan. Di antaranya, pembuatan tempat pembuangan sampah, kerja bakti pembersihan area rawan nyamuk, hingga pemisahan area memasak dan area tidur di rumah warga.

Media KIE untuk sekolah terpencil juga disiapkan untuk edukasi berkelanjutan.

Sumarjaya mengatakan, penanganan tak berhenti pada pengobatan kasus. Namun memastikan perbaikan lingkungan dan akses kesehatan dilakukan secara bertahap di Dusun Datai dan tujuh dusun terisolir lainnya.

Baca Juga: 5 Destinasi Liburan Keluarga Lagi Hits di Jabodetabek, Cocok Buat Rayakan Natal dan Tahun Baru 2026 Antiboring!

“Kami ingin memutus siklus kerentanannya. Intervensi lingkungan dan gizi merupakan kunci agar kejadian seperti ini tidak terulang,” pungkasnya. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X