Diskon Tarif Transportasi Nataru 2026 Berlaku Mulai Hari Ini, Cek Tanggal untuk Laut, Darat, dan Udara

KONTEKS.CO.ID - Diskon tarif moda transportasi darat, laut, udara, untuk periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026 mulai berlaku hari ini, tanggal 21 November 2025.

Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi. Menurutnya, kebijakan itu untuk menggerakkan ekonomi nasional.

"Atas arahan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah meluncurkan program stimulus Natal dan Tahun Baru 2025/2026 sebagai langkah nyata untuk menggerakkan ekonomi nasional sekaligus memastikan rakyat terlayani dengan baik selama arus Nataru ini," kata Dudy dalam keterangan resmi, Jumat 21 November 2025.

Baca Juga: Putri Kusuma Wardani Masuk Semifinal Australia Open 2025 Usai Tampil Dominan Sejak Laga Pembuka

Dudy mengatakan, program tersebut dirancang untuk menjamin keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran arus transportasi selama periode Nataru.

Program tersebut juga mendapat dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan transportasi darat, laut, udara dan perkeretaapian.

Adapun, stimulus diskon tarif Nataru 2025/2026 telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) empat Menteri/Kepala Badan, yakni Menteri Perhubungan, Menteri Keuangan, BP BUMN dan BPI Danantara.

Baca Juga: 5 Wisata Hidden Gem Bali Eksotis dan Jarang Dikunjungi, Nomor 3 Bikin Kamu Terpukau!

Dalam SKB tersebut, tertuang penugasan kepada BUMN sektor transportasi untuk memberikan diskon tarif pada angkutan laut, penyeberangan, dan kereta api.

"Kami mengajak masyarakat untuk menggunakan dan mengoptimalkan stimulus ini dalam berpergian pada masa Nataru," ajaknya.

Stimulus diskon tarif ini berlaku serentak mulai 21 November 2025 pukul 00.01.

Angkutan kereta api dan penyeberangan, diskon berlaku untuk perjalanan 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.

Baca Juga: OPPO A5x: Smartphone Stylish dengan Kamera Mumpuni dan Baterai Tahan Lama

Kemudian, untuk angkutan laut, masa berlakunya lebih awal, yakni perjalanan 17 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026, menyesuaikan kebutuhan operasional pelayaran.