• Minggu, 21 Desember 2025

Terduga Pelaku Diduga Tak Berada di Dalam Masjid Saat Meledakkan Bom di SMAN 72 Jakut

Photo Author
- Selasa, 11 November 2025 | 22:11 WIB
 Pelaku ledakan bom di SMAN 72 Jakarta. (YouTube)
Pelaku ledakan bom di SMAN 72 Jakarta. (YouTube)

KONTEKS.CO.ID – Terduga pelaku meledakkan dua bom di dalam masjid SMAN 72 Jakarta Utara (Jakut) pada Jumat, 7 November 2025, menggunakan remote.

Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Pol Henik Maryanto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 11 November 2025, menyampakan, hal itu berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara.
 
Terduga pelaku anak berhadapan dengan hukum tersebut, menggunakan aktivasi penerima (receiver) yang dikendalikan dengan remot.
 
 
Terduga pelaku diduga tidak berada di dalam masjid saat dua bom meledak. Pasalnya, remot yang digunakan ditemukan di Taman Baca, lokasi kedua dalam kejadian ledakan bom tersebut.
 
Kondisi remot tersebut dalam kondisi aktif untuk dua bom yang diledakkan di dalam masjid. Dengan demikian, terduga pelaku meledakkannya dari jarak jauh.
 
Ia menjelaskan, tempat kejadian pertama adalah masjid SMAN 72 Jakut. Di sana, diledakkan dua bom. Sedangkan TKP kedua adalah bank sampah di Taman Baca.
 
 
"Kemudian untuk di bank sampah, kami menemukan ada empat bom, dua yang sudah diledakkan dan dua yang masih aktif," ujar Henik.
 
Adapun bom yang ditemukan, dua bom sumbu bakar dengan penutup (chasing) pipa 3/4 inci kondisi sudah meledak, namun tidak sempurna (low order) sehingga hanya tutupnya saja yang hancur.
 
"Jadi dari tujuh, empat yang meledak, tiga yang masih aktif dan sudah kita kembalikan di Markas Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya," ujarnya.
 
 
Henik menyampaikan, pihaknya telah melakukan sterilisasi untuk memastikan tidak ada bom lain yang masih aktif (secondary device).
 
"Untuk memastikan tidak ada bom yang masih aktif yang terlewat, kemudian menyatakan TKP telah aman," ujarnya.
 
 
Tim juga telah melakukan penjinakan bom yang masih aktif dan mengamankan bahan peledak di TKP, kemudian melakukan observasi di tempat kejadian ledakan.
 
"Kemudian melakukan sterilisasi ulang untuk memastikan tidak ada bom yang masih aktif yang terlewat, kemudian menyatakan TKP telah aman," katanya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X