KONTEKS.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto memanggil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu, 9 November 2025.
Pertemuan mendadak itu digelar menyusul insiden ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang sempat menggemparkan publik dan memunculkan dugaan keterkaitan dengan perilaku remaja yang terpapar kekerasan digital.
“Pak Kapolri tadi melaporkan, Bapak Presiden ingin mendapat update mengenai kasus kemarin terjadinya ledakan di SMA 72,” kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi.
Baca Juga: Prabowo Instrusikan Pembatasan Game Online Usai Ledakan di SMAN 72, Player PUBG Siap-siap
Menurut Prasetyo, Presiden Prabowo mengapresiasi langkah cepat kepolisian dalam penanganan korban serta pengamanan lokasi kejadian. Namun, Prabowo juga menilai peristiwa itu harus menjadi alarm sosial dan moral bagi bangsa.
“Pak Presiden berterima kasih kepada Kapolri karena penanganan terhadap korban dilakukan secara cepat, tapi lebih dari pada itu, beliau menekankan bahwa ini menjadi peringatan bagi kita semua,” ujar Prasetyo.
Presiden, lanjutnya, meminta agar kepedulian sosial dan kegiatan pembinaan karakter seperti karang taruna dan pramuka dihidupkan kembali.
Ia juga menyoroti pentingnya peran guru dan tenaga pendidik untuk lebih peka terhadap perilaku siswa yang mencurigakan.
Baca Juga: Korban Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading Bertambah Jadi 96 Orang, 29 Masih Dirawat
Game Online Jadi Sorotan
Dalam rapat terbatas tersebut, Prabowo menyampaikan keprihatinan serius terhadap pengaruh game online, terutama yang mengandung unsur kekerasan.
“Beliau tadi menyampaikan bahwa kita mesti juga harus berpikir untuk membatasi dan mencoba bagaimana mencari jalan keluar terhadap pengaruh-pengaruh dari game online,” tutur Prasetyo.
Menurutnya, game online bisa menjadi faktor pemicu perilaku menyimpang di kalangan remaja, termasuk aksi peledakan di sekolah.
“Karena tidak menutup kemungkinan, game online ini ada beberapa yang di situ ada hal-hal yang kurang baik, yang mungkin itu bisa memengaruhi generasi kita ke depan,” jelasnya.
Artikel Terkait
SETARA Institute: Ledakan SMA 72 Bukan Kriminal Biasa, Bukti Terorisme Sudah Menyusup ke Sekolah
Korban Bullying Jadi Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Bukti Negara Gagal Cegah Ekstremisme Usia Dini
Masih Didalami Densus, Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading Belum Terkait Teror Bom Sekolah Internasional
Korban Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading Bertambah Jadi 96 Orang, 29 Masih Dirawat
Prabowo Instrusikan Pembatasan Game Online Usai Ledakan di SMAN 72, Player PUBG Siap-siap