• Minggu, 21 Desember 2025

Korban Bullying Jadi Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Bukti Negara Gagal Cegah Ekstremisme Usia Dini

Photo Author
- Minggu, 9 November 2025 | 06:22 WIB
Salah satu korban ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara (Foto: Istimewa)
Salah satu korban ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara (Foto: Istimewa)

Namun, di balik dimensi ekstremisme itu, tragedi SMAN 72 juga membuka luka sosial lain; perundungan (bullying) yang tak tertangani dengan serius. Fakta bahwa pelaku berusia 17 tahun dan kerap menjadi korban perundungan di sekolah menjadi cermin kegagalan sistem pendidikan dalam membangun lingkungan yang aman dan berkeadilan bagi semua siswa.

“Fakta spesifik bahwa terduga pelaku sering menjadi korban perundungan harus memantik perhatian para pemangku kepentingan di lembaga pendidikan, khususnya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah,” kata Azeem.

Ia menegaskan, perundungan di sekolah tidak bisa dianggap persoalan ringan. Dampaknya bukan hanya meninggalkan trauma mendalam, tetapi juga dapat memicu siklus kekerasan yang lebih ekstrem.

“Perundungan terbukti tidak saja menyakiti para korban, bahkan menghilangkan nyawa korban, tetapi juga menjerumuskan korban pada berbagai anomali, hingga pada tingkatan yang ekstrem, dari balas dendam hingga ekstremisme-kekerasan seperti yang terjadi di SMAN 72 Jakarta,” tandasnya.

Menurut Azeem, tragedi di SMAN 72 harus dijadikan wake-up call nasional. Negara, sekolah, dan masyarakat mesti sadar bahwa radikalisme dan intoleransi kini menemukan lahan baru di kalangan remaja, terutama ketika mereka merasa terpinggirkan, diabaikan, atau menjadi korban kekerasan sosial.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X