Hal ini secara efektif menjadikan ribuan dapur SPPG sebagai pasar pasti yang menyerap produk-produk UMKM dan koperasi.
Bukti bahwa model ekonomi kerakyatan ini bukan sekadar teori telah terbukti di lapangan.
Muhaimin mencontohkan keberhasilan Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq.
Baca Juga: Mengenal Rudal BrahMos yang Akan Dibeli Indonesia, Simbol Kemitraan Strategis India–Rusia
Pesantren ini berhasil mentransformasi diri menjadi agregator atau penghubung utama antara para petani kecil dan produsen pangan lokal dengan ekosistem dapur MBG (SPPG).
Keberhasilan Al-Ittifaq menunjukkan bahwa pesantren kini tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan, tetapi telah berevolusi menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat yang tangguh.
"Menjadi pelajaran bahwa kalau ekosistemnya benar maka akan tumbuh pelaku-pelaku ekonomi yang baik," kata Muhaimin.
Atas keberhasilan nyata tersebut, Menko PM secara resmi menetapkan Al-Ittifaq sebagai "Duta Pemberdayaan Masyarakat".
Pesantren ini kini menjadi inspirator nasional dan model cetak biru bagi daerah-daerah lain tentang bagaimana program gizi dapat dijalankan sekaligus membangun kemandirian ekonomi lokal secara bersamaan.***
Artikel Terkait
TNI AD Siapkan Ribuan Hektare Lahan untuk Dapur MBG, Tanam Buah hingga Ternak Ayam Petelur
Ada MBG, TNI AD Buka 1.300 Hektare Lahan Tanam dan Ternak Ayam untuk Cegah Inflasi
Bukan Sekadar Program Gizi, Zulhas Klaim MBG Hasilkan Nilai Ekonomi Rp86 Triliun per Tahun
Polisi Gerebek Ruko di Ancol Diduga Edarkan Nampan MBG Berlabel SNI Palsu, 'Made in China' Diganti 'Made in Indonesia'
APMAKI Desak Polisi Usut Tuntas dan Seret Semua Pelaku Kasus Nampan Abal-Abal MBG