• Senin, 22 Desember 2025

Cegah Uang Lari ke Importir, Cak Imin Instruksikan BGN Kunci Pasokan MBG Hanya untuk Produk Lokal

Photo Author
- Rabu, 5 November 2025 | 17:04 WIB
Polisi gerebek ruko di Ancol diduga edarkan nampan MBG berlabel SNI palsu (Foto: BGN)
Polisi gerebek ruko di Ancol diduga edarkan nampan MBG berlabel SNI palsu (Foto: BGN)

KONTEKS.CO.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah kini didesain ulang menjadi lebih dari sekadar program gizi.

Program tersebut akan disiapkan menjadi mesin penggerak ekonomi kerakyatan berskala masif.

Untuk memastikan dampak ekonomi ini tepat sasaran ke masyarakat bawah, sebuah aturan tegas kini diberlakukan.

Tidak boleh ada satu pun barang impor yang digunakan dalam program ini, baik bahan pangan maupun peralatannya.

Cak Imin Instruksikan BGN Kunci Pasokan MBG

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar, dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua II Tim Koordinasi MBG, menegaskan komitmen perlindungan total terhadap produsen dalam negeri.

Baca Juga: kebakaran Rumah Hakim Khamozaro Diduga Teror Terhadap Hakim

Ia telah menginstruksikan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mengawal aturan nol impor ini secara ketat.

“Sebagai pengawas BGN, saya minta BGN memastikan tidak ada satu barang pun yang impor, baik bahan pangan maupun peralatan dapur MBG (SPPG). Semua harus mengandalkan produksi dalam negeri,” ucap Muhaimin, dikutip pada Rabu, 5, November 2025.

Langkah proteksi ini, menurut Muhaimin, selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan program MBG memiliki dampak ganda.

Selain menjadi gerakan pemenuhan gizi nasional untuk anak-anak, program ini secara sadar dirancang untuk mendorong laju perekonomian masyarakat di tingkat akar rumput.

Baca Juga: Tanpa Kemenangan dalam Empat Laga Awal di Liga Champions, Langkah Juventus Terancam

Penggunaan 100% bahan dan alat lokal akan menciptakan ekosistem baru yang memberdayakan petani, peternak, dan pengrajin lokal.

Lebih jauh, Muhaimin menargetkan bahwa begitu program ini berjalan stabil, rantai pasoknya harus dikunci hanya untuk usaha kecil.

"Tahap kedua nanti, kalau sudah mulai stabil, jangan lagi menggunakan barang-barang di luar UMKM dan kooperasi. Ini harapan saya," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X