• Minggu, 21 Desember 2025

Siap-Siap La Nina Tiba, BMKG Ingatkan Waspada Hujan Ekstrem hingga Februari 2026

Photo Author
- Selasa, 4 November 2025 | 06:49 WIB
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati (Foto: dok. BMKG)
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati (Foto: dok. BMKG)

KONTEKS.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kepada seluruh masyarakat dan pemerintah daerah untuk bersiap menghadapi puncak musim hujan yang akan berlangsung mulai November 2025 hingga Februari 2026.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyebut, hampir separuh wilayah Indonesia kini telah memasuki musim hujan, dan fenomena atmosfer yang aktif berpotensi memicu cuaca ekstrem dalam waktu dekat.

“Kita sedang memasuki periode transisi menuju puncak musim hujan. Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang dan petir, terutama di wilayah selatan Indonesia yang mulai terpengaruh sistem siklon tropis dari Samudera Hindia,” ujar Dwikorita, mengutip laman resmi BMKG, Selasa, 4 November 2025.

Baca Juga: Langit Masih Muram, BMKG Prediksi Hujan Petir Guyur Jakarta Hari Ini

Intensitas Hujan Meningkat

Menurut BMKG, hingga akhir Oktober 2025, 43,8 persen wilayah Indonesia atau 306 Zona Musim (ZOM) telah resmi memasuki musim hujan.

Curah hujan tinggi hingga sangat tinggi, di atas 150 milimeter per dasarian, berpotensi melanda wilayah padat penduduk seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan Papua Tengah.

Dalam sepekan terakhir, BMKG mencatat 45 kejadian bencana hidrometeorologi akibat hujan deras dan angin kencang, termasuk banjir dan tanah longsor.

Hujan ekstrem bahkan telah turun di beberapa daerah seperti Tampa Padang (Sulawesi Barat) 152 mm/hari, Torea (Papua Barat) 135,7 mm, dan Naha (Sulawesi Utara) 105,8 mm.

Ancaman Siklon Tropis

BMKG juga memperingatkan peningkatan aktivitas siklon tropis di sekitar Samudera Hindia bagian selatan Indonesia yang berpotensi membawa hujan ekstrem dan angin kencang di pesisir selatan Jawa hingga Nusa Tenggara.

“Siklon tropis yang berkembang di Samudera Hindia dapat memicu peningkatan curah hujan secara drastis dan menyebabkan banjir besar di wilayah pesisir. Kami mengimbau pemerintah daerah untuk memastikan kesiapsiagaan infrastruktur dan masyarakat terhadap kemungkinan dampak bencana,” tegas Dwikorita.

Baca Juga: Fenomena El Nino Berganti La Nina, BMKG: Cuaca di Indonesia Akan Basah Agustus

Potensi Terjadi Badai

BMKG menjelaskan, dinamika atmosfer saat ini sedang aktif akibat pengaruh Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby dan Kelvin, serta anomali suhu muka laut positif di perairan Indonesia. Kondisi ini memperkuat pembentukan awan hujan dan meningkatkan potensi badai.

Meski hujan meningkat, suhu udara maksimum harian di sejumlah daerah masih tinggi, mencapai 37 derajat Celsius di Riau dan lebih dari 36 derajat Celsius di wilayah Sumatera serta Nusa Tenggara. Ketidakstabilan atmosfer ini menyebabkan cuaca ekstrem bisa terjadi sewaktu-waktu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X