KONTEKS.CO.ID - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, menegaskan proyek gas Dimethil Eter (DME) sebagai pengganti LPG tetap berjalan meski tanpa kehadiran investor asing.
Sebelumnya, investor utama asal Amerika Serikat, Air Products & Chemical Inc., mundur dari proyek ini.
“Proyek DME akan dibiayai melalui anggaran negara dan partisipasi swasta nasional. Kami optimis dapat menyelesaikannya pada 2026,” kata Bahlil.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Tangkap Pengedar Ganja 2,1 Kg di Jakarta Barat, Polisi Kejar DPO Pemasok
Apa Itu DME?
Dimethil Eter atau DME merupakan senyawa organik (CH₃OCH₃) yang dapat dihasilkan dari gas bumi, biomassa, atau gas batubara.
DME bisa digunakan secara langsung 100 persen untuk industri, transportasi, dan rumah tangga, atau dicampur dengan LPG atau LGV.
Keunggulan DME Dibanding LPG
DME memiliki karakteristik mirip LPG sehingga dapat memanfaatkan infrastruktur yang ada.
Keunggulannya meliputi nyala api lebih biru, stabil, bebas sulfur, dan ramah lingkungan karena mampu menekan emisi gas rumah kaca hingga 20 persen.
Balitbang ESDM telah menguji coba DME di Palembang dan Muara Enim pada 2019–2020.
Hasilnya menunjukkan penggunaan DME diterima masyarakat, dengan api mudah dikendalikan walau waktu memasak sedikit lebih lama dibanding LPG.
Pemerintah berkomitmen memperkuat dukungan teknis dalam negeri untuk produksi dan pemanfaatan DME.
Bahlil menegaskan bahwa proyek ini penting untuk menyediakan energi bersih, efisien, dan berkelanjutan bagi masyarakat.***
Artikel Terkait
APBN Jebol Ratusan Triliun Gara-Gara Subsidi demi Rakyat Bayar Murah Pertalite hingga LPG
Begini Kronologi Bahlil Koreksi Purbaya: Salah Data atau Salah Paham Harga LPG 3 Kg?
Soal LPG 3 Kg, Denny Siregar Sindir Purbaya Lewat Bahlil: Nah Gitu Dong Lil, Harus Ngegasss
LPG 3 Kg Jadi Drama, Purbaya Klarifikasi Jawaban Bahlil: Bisa Jadi Beda Cara Bacanya
Perang Pernyataan Menkeu Purbaya Vs Bahlil Soal Harga LPG 3 Kg, Siapa Salah Baca Data Sebenarnya?