• Minggu, 21 Desember 2025

Janji Reformasi Polisi: Ketika Macan Politik Tersandung Kerikil Kekuasaan

Photo Author
- Kamis, 16 Oktober 2025 | 11:00 WIB
Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti (Foto: Istimewa)
Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti (Foto: Istimewa)

Label "parcok" polisi pelayan kekuasaan kata dia,menjadi cermin tajam bagaimana publik menilai institusi ini. Polisi dinilai lebih cekatan menahan aktivis kritis ketimbang membongkar korupsi di dalam institusi sendiri.

Data yang disebut Ray menguatkan kesenjangan ini, bayangkan dalam satu bulan, sebanyak 945 aktivis ditahan; bandingkan dengan jumlah penangkapan pelaku korupsi oleh polisi dalam setahun yang bahkan sulit ditelusuri.

Kedua, jika alasannya kesulitan mencari sosok untuk duduk dalam tim reformasi Polri, Ray menyebut hal itu lemah dan tidak masuk akal. “Dengan tutup mata sekalipun, 10 nama orang berintegritas dapat dengan mudah ditemukan,” katanya.

Ketiga, jika dalihnya ada kekuatan politik yang menghambat, alasan itu juga tidak berdasar kuat.

Baca Juga: Enam Bocoran Pertemuan Jokowi-Prabowo, Prof Ikrar: Reformasi Polri, Prabowo Tak Akan Pakai Tim Bentukan Listyo Sigit

“Prabowo adalah macan Asia. Dukungan mayoritas partai dan parlemen sudah ada di tangannya. Maka sulit dipahami langkah presiden terhantuk oleh kekuatan politik yang hanya kekuatan kerikil bagi macan kekuasannya,” ujarnya tajam.

Sedangkan kemungkinan keempat yakni presiden disinyalir memang tidak memiliki niat kuat melakukan reformasi polisi. Menurutnya, janji tersebut bisa jadi hanyalah respons spontan untuk meredakan tekanan massa.

"Ketika suhu politik mereda, janji itu pun mulai menguap perlahan. Tak ada langkah konkret, tak ada komitmen kelembagaan. Publik pun dipaksa menyaksikan bagaimana momentum penting perubahan ini menghilang dari radar istana.

Rakyat Merekam, Tak Pernah Lupa

Ray juga mengingatkan pemerintah bahwa ingatan publik tidak selemah yang mereka kira. Masyarakat mungkin tampak diam, namun mereka menyimpan dengan rapi setiap janji politik.

Baca Juga: Aktivis Gerakan Nurani Bangsa Desak Reformasi Polri Jangan Hanya Teknis Belaka, Kultur dan Struktur Kepolisian Juga Wajib Dilibas!

“Lamat-lamat semua peristiwa ini masuk file. Yang sementara terlihat seperti diendapkan. Yang entah kapan, maka bisa kembali meluber,” tegasnya.

Tragedi Agustus menjadi pengingat bahwa rakyat Indonesia tidak pernah benar-benar melupakan pengkhianatan terhadap janji publik.

Arah Reformasi Dipertaruhkan

Kritik Ray bukan sekadar sindiran politik, melainkan peringatan dini. Jika pemerintah terus menunda, maka agenda reformasi kepolisian yang sudah dituntut publik selama lebih dari dua dekade bisa kembali terkubur oleh kepentingan kekuasaan.

Presiden Prabowo di awal pemerintahannya sering digambarkan sebagai "Macan Asia" yang memiliki kekuatan politik besar. Namun kini, publik mulai mempertanyakan macan macam apa yang bisa tersandung oleh kerikil kecil?***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X