KONTEKS.CO.ID - Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) mengumumkan telah menyetujui utang berbasis kebijakan senilai USD500 juta atau sekitar Rp8,29 triliun.
Hal ini untuk membantu Indonesia menjadi mitra dagang yang lebih menarik sekaligus tujuan utama bagi investasi hijau.
Pinjaman ini merupakan bagian dari program Competitiveness, Industrial Modernization, and Trade Acceleration (CITA).
Baca Juga: Samsung Resmi Hadirkan Galaxy A55, Desain Premium yang Kokoh dan Performa Andal di Kelas Menengah
Pendanaan baru ini menambah daftar pinjaman yang telah diterima Indonesia dari ADB sebelumnya.
Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga, mengatakan tujuan pemerintah Indonesia untuk menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2045 membutuhkan “pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan transformasi struktural.”
“Reformasi dalam subprogram CITA akan membantu menarik lebih banyak investasi di bidang usaha hijau dan berkelanjutan, mengurangi hambatan perdagangan, serta memberdayakan pelaku usaha lokal, terutama yang dimiliki oleh perempuan,” ujar Tominaga.
Baca Juga: Ketua Komisi VI DPR: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mengancam Keuangan Negara
Menurutnya, beberapa inisiatif utama dalam program ini meliputi peningkatan sistem daring untuk perizinan usaha serta pemberian insentif pajak bagi industri kendaraan listrik.
Indonesia juga berencana memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui program inkubasi dan sensus nasional untuk memetakan kebutuhan serta potensi mereka.
Program serupa yang dijalankan ADB di masa lalu telah membantu Indonesia meluncurkan platform daring untuk mempercepat perizinan usaha dan sistem single window guna menyederhanakan prosedur perdagangan.
Baca Juga: Saatnya Punya Rumah, Menkeu Purbaya Resmi Perpanjang Program Bebas Pajak Beli Rumah hingga 2027
ADB yang berbasis di Manila menyalurkan pinjaman berbasis kebijakan hanya setelah negara peminjam memenuhi reformasi yang telah disepakati.
Indonesia melaporkan bahwa pada paruh pertama 2025 telah menarik investasi senilai Rp942,9 triliun.
Artikel Terkait
ADB Biayai Pabrik Pakan Ikan Mikro India
Bank Pembangunan Afrika Tarik Pegawai Internasional dari Ethiopia
Sri Mulyani Bahas Program Pensiun Dini PLTU Cirebon-1 dengan Presiden ADB
Ini Dalil Aktivis Sebut Sikap Purbaya Tepat Tolak Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh
Mahfud MD Dukung Menkeu Purbaya Tolak Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh Pakai APBN, Ini Alasannya