• Senin, 22 Desember 2025

Apa Itu Family Office? Konsep yang Digagas Luhut Tapi Ditolak Menkeu Purbaya Pakai Uang APBN

Photo Author
- Rabu, 15 Oktober 2025 | 06:30 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan saat mengikuti rapat Kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI (foto: tangkapan layar youtube.com)
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan saat mengikuti rapat Kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI (foto: tangkapan layar youtube.com)

KONTEKS.CO.ID - Isu soal pembentukan family office di Bali kembali jadi sorotan publik.

Rencana ini digagas oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.

Namun, gagasan tersebut mendapat penolakan dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa karena dianggap tidak perlu menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Baca Juga: Patrick Kluivert Sampaikan Pesan Siap Bertanggung Jawab Penuh

"Biar saja. Kalau DEN bisa bangun sendiri, ya bangun saja sendiri. Saya anggarannya enggak akan alihkan ke sana," tegas Purbaya di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Senin, 13 Oktober 2025.

Purbaya menyebut, dirinya hanya ingin fokus pada program-program yang berdampak langsung terhadap perekonomian rakyat, bukan proyek besar yang masih belum jelas arah dan manfaatnya.

Namun di balik perdebatan ini, banyak masyarakat yang penasaran: apa sebenarnya family office itu?

Apa Itu Family Office?

Secara sederhana, family office adalah lembaga pengelola kekayaan pribadi (Wealth Management Consulting/WMC) yang dibentuk untuk membantu keluarga super kaya atau investor kelas dunia mengatur dan mengembangkan aset mereka.

Melalui sistem ini, para konglomerat dapat menanamkan uangnya di Indonesia tanpa terkena pajak ganda.

Family office berfungsi sebagai kantor pribadi yang mengelola semua urusan finansial, investasi, hingga warisan keluarga dalam satu sistem profesional.

Baca Juga: Daftar Harga BBM Terbaru di Seluruh SPBU DKI Jakarta per 14 Oktober 2025

Konsep ini lazim digunakan di negara-negara seperti Singapura dan Hong Kong, yang kini menjadi pusat investasi global bagi kalangan ultra high net worth individuals (UHNWI).

Rencana Family Office di Bali

Luhut Binsar Pandjaitan sudah menyuarakan ide pembentukan Pusat Keuangan dan Family Office di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bali sejak tahun 2024.

Tujuannya adalah menjadikan Indonesia sebagai hub keuangan Asia, sekaligus menarik dana investasi luar negeri untuk masuk ke sektor riil domestik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X