"Kami dorong Bali ini menjadi pusat family office seperti di Hong Kong dan Singapura," ujar Luhut saat menghadiri World Water Forum (WWF) di Nusa Dua, Mei 2024 lalu.
Proyek ini rencananya akan melibatkan investor besar, termasuk Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, hedge fund terbesar di dunia.
Namun, hingga kini proyek tersebut masih berada di tahap finalisasi dan menunggu keputusan dari Presiden Prabowo Subianto.
Penolakan dari Menkeu Purbaya
Sikap Purbaya Yudhi Sadewa cukup tegas. Ia tidak ingin APBN digunakan untuk mendanai proyek yang belum memiliki kejelasan konsep maupun manfaat langsung bagi masyarakat.
Baca Juga: Menuju Piala Dunia 2026, Italia Harus Lewat Jalan Terjal!
"Saya belum terlalu ngerti konsepnya, walaupun Pak Ketua DEN sering bicara. Saya belum pernah lihat apa sih konsepnya, jadi saya nggak bisa jawab," ungkap Purbaya.
Pernyataan ini memperlihatkan adanya perbedaan arah pandang antara Kementerian Keuangan dan DEN terkait implementasi proyek berskala global tersebut.***
Artikel Terkait
Purbaya 'Membangkang' Luhut Soal Pembangunan Family Office: DEN Bangun Saja Sendiri
Ini Dalil Aktivis Sebut Sikap Purbaya Tepat Tolak Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh
Tolak Bangun Proyek Warisan Jokowi, Purbaya Gagalkan Upaya Luhut Gaet Duit Orang Super-Kaya Asia
Gerah Lihat Gaya Komunikasi Menkeu Purbaya, DPR: Berhenti Komentari Kebijakan Kementerian Lain!
Purbaya Tak Gentar Diprotes, Tetap Sidak Bank: Saya Pengawas Danantara, Punya Hak untuk Tahu