• Minggu, 21 Desember 2025

Kandungan Susu MBG Hanya 30 Persen, BGN Klaim Kandungan Gizi Tetap Setara

Photo Author
- Selasa, 14 Oktober 2025 | 20:06 WIB
Kandungan susu MBG diketahui hanya 30 persen (Foto: bgn.go.id)
Kandungan susu MBG diketahui hanya 30 persen (Foto: bgn.go.id)

KONTEKS.CO.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah kembali menuai sorotan tajam.

Kali ini, kontroversi mencuat setelah terungkap bahwa susu kemasan yang dibagikan kepada jutaan penerima manfaat hanya mengandung 30 persen susu.

Produk yang diberi label "Susu Sekolah" itu dikemas dalam ukuran 125 ml dan merupakan produksi internal.

Temuan ini memicu tudingan adanya manipulasi pelaksanaan program MBG, khususnya pada komponen menu susu, serta memunculkan pertanyaan mengapa pemerintah tidak memilih susu segar sebagai sumber gizi utama.

Baca Juga: Dana MBG Rp70 Triliun Dibalikin ke Prabowo, Ketersediaan Dapur Umum Jadi Alasan Gagal Terserap

BGN Klaim Sesuai Standar Gizi BPOM

Meski menuai kritik, Badan Gizi Nasional (BGN) membela diri. Mereka menyatakan bahwa formulasi susu MBG dirancang setara dengan susu cair penuh (full cream) sesuai Peraturan BPOM Nomor 13 Tahun 2023.

"Walau belum 100 persen menggunakan susu segar lokal, kandungan gizi susu MBG, mulai dari protein, kalsium, hingga vitamin D dibuat setara dengan susu segar," ujar Tim Pakar Bidang Susu BGN, Epi Taufik, Selasa, 14 Oktober 2025.

Menurut Epi, anak-anak penerima manfaat tetap memperoleh manfaat gizi optimal, terutama kalsium, protein, dan vitamin D.

"Anak-anak tetap dapat energi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh dan belajar," imbuhnya.

Epi juga membeberkan komposisi rinci susu MBG: kalsium minimal 15 persen daily value, kadar lemak tidak kurang dari 3 persen, kadar protein minimal 2,7 persen, serta karbohidrat dan mineral minimal 7,8 persen.

“Jadi, bukan berarti jika susu segarnya 20 persen lalu sisanya semua air,” tegasnya.

Baca Juga: Keracunan Menu MBG Lagi, Belasan Siswa di Karanganyar Pusing dan Muntah Usai Santap Ayam Katsu

Konsumsi Susu Nasional Melejit Seiring MBG

Epi mengungkapkan program MBG telah mengerek permintaan susu secara nasional. “Sebelum ada MBG, kebutuhan susu nasional sekitar 4,7 juta ton per tahun. Dengan adanya MBG, permintaan naik menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun,” jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X