• Minggu, 21 Desember 2025

Terinspirasi Warren Buffett, Timothy Ronald Ungkap Mimpi Besar Bangun 1.000 Sekolah di Indonesia

Photo Author
- Senin, 29 September 2025 | 07:10 WIB
Timothy Ronald (Tangkapan Layar Akun Youtube Sandiuno TV)
Timothy Ronald (Tangkapan Layar Akun Youtube Sandiuno TV)

KONTEKS.CO.ID - Investor muda, Timothy Ronald, mengungkapkan bahwa di balik aktivitas investasinya yang agresif, ia memiliki sebuah mimpi besar di bidang filantropi yakni membangun 1.000 sekolah di berbagai pelosok Indonesia.

Ia mengaku, inspirasi utamanya datang dari legenda investasi, Warren Buffett, yang mendedikasikan 99% kekayaannya untuk kegiatan amal.

"Saya terinspirasi oleh Warren Buffett. Dia kan 99% hartanya itu mau didonasikan," ujar Timothy dalam sebuah video yang diunggah di kanal Youtube Sandiuno TV pada Minggu, 28 September 2025.

Baca Juga: YouTuber Korea Pilseungjoo Meninggal di Usia 32 Usai Lawan Penyakit ALS, Apa Itu?

Timothy menceritakan, ia telah mencoba berbagai model filantropi. Awalnya, ia mencoba memberikan bantuan langsung seperti beasiswa bagi anak yatim dan membagikan beras gratis setiap Jumat.

Namun, ia menemukan bahwa model ini seringkali tidak mendidik dan justru menciptakan ketergantungan.

"Ketika dikasih setiap minggu, satu minggu enggak dikasih, ada yang marah nanti ke tim saya. Mereka sudah nunggu di situ expecting bahwa berasnya bertahun-tahun akan di-drop di situ," kenangnya.

Pengalaman ini membuatnya sadar bahwa filantropi lebih sulit daripada investasi.

Baca Juga: IRC for Reform: Dwifungsi Polri Ancam Prinsip Konstitusi

Kegagalan model bantuan langsung ini membawanya pada kesimpulan bahwa pendidikan adalah fondasi utama untuk memajukan sebuah peradaban.

Ia pun memulai misinya dengan membangun sekolah, diawali dengan tingkat SMA di Sumba. Namun, ia kembali menghadapi tantangan berupa masalah stunting pada siswa dan sulitnya mencari guru berkualitas di daerah terpencil.

"Secara badan itu anak-anak SMA kayak anak SD, Bang. Jadi kalau nutrisinya kurang, secara fisikal dan secara mental juga enggak berkembang," ungkapnya.

Baca Juga: Pakar Hukum Bongkar Akar Konflik MK-DPR, Berebut Kewenangan Legislasi Jadi Pemicu Utama

Karena itu, ia kini memfokuskan upayanya untuk membangun Taman Kanak-Kanak (TK).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X