KONTEKS.CO.ID – Tragedi memilukan terjadi dalam gelombang protes besar di Jakarta pada 28 Agustus 2025.
Seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan tewas setelah ditabrak kendaraan lapis baja Barracuda milik polisi yang menerobos kerumunan massa.
Peristiwa ini sontak menyulut amarah publik, terlebih karena polisi juga menembakkan gas air mata dan menggunakan meriam air buatan Korea Selatan untuk membubarkan aksi.
Baca Juga: KPK Tunggu Laporan Jaksa, Bobby Nasution Bisa Dipanggil Jadi Saksi Kasus Jalan Dinas PUPR Sumut
Menurut laporan lembaga internasional World Without War, kendaraan Barracuda yang menabrak korban adalah produksi Hanwha Aerospace, Korea Selatan. Negara itu tercatat sudah mengekspor 45 unit Barracuda ke Indonesia pada 2004 dan 2022.
“Kami mendesak agar pemerintah Korea Selatan menghentikan ekspor senjata pengendali massa yang digunakan untuk menekan gerakan pro-demokrasi di Indonesia,” tulis pernyataan resmi lembaga tersebut, Selasa, 2 September 2025.
Senjata Pengendali Massa dan Dampaknya
Barracuda dikenal sebagai kendaraan “pengendali huru-hara” yang bisa dipersenjatai senapan mesin maupun senapan serbu. Tak jarang, kendaraan ini menjadi simbol penindasan yang muncul di lokasi protes, termasuk di Papua Barat.
Selain Barracuda, polisi juga menggunakan meriam air buatan perusahaan Daeji P&I dari Korea Selatan. Produk ini diekspor bebas karena tidak dikategorikan sebagai senjata api atau bahan peledak sehingga lolos dari pengawasan ketat.
Rekam Jejak Ekspor Senjata Korea Selatan
Data World Without War mencatat, sejak 2015 hingga Juni 2024, Korea Selatan mengekspor lebih dari 1,44 juta tabung gas air mata ke Indonesia.
Tabung itu diproduksi oleh Humans Pyro, Korea CNO Tech, dan Daekwang Chemical. Benda-benda ini diduga kuat juga digunakan dalam aksi protes terbaru di Jakarta.
Sementara itu, Daeji P&I telah menjual lebih dari 2.700 meriam air ke 20 negara dengan catatan hak asasi manusia yang buruk, termasuk Myanmar dan Aljazair.
Perusahaan bahkan mempromosikan produknya sebagai “terbukti efektif” di lokasi protes dunia.
Artikel Terkait
Sepak Terjang Kompol Kosmas K Gae, Perwira Brimob yang Dipecat karena Terlibat Rantis Lindas Affan Kurniawan
Brimob Lindas Affan Kurniawan, Yusril Sebut Soal Kemungkinan Sanksi Pidana
Ini 8 Temuan Awal Investigasi TAUD Atas Tewasnya Driver Ojol Affan Kurniawan
TAUD: Peristiwa Tewasnya Affan Kurniawan Karena Kesalahan Fatal Penerapan Prosedur
Adian Napitupulu Ungkap Pihak Keluarga Affan Kurniawan Sempat Dilarang Lihat Jenazah: Gue Langsung Berangkat ke RS