Untuk F8 sendiri, tahun 2024 mencatat 482.893 pengunjung dalam 5 hari pelaksanaan. Festival ini melibatkan 4.832 pelaku seni, 165 UMKM, 48 komunitas, dan 1.584 tenaga kerja dengan nilai transaksi Rp29,8 miliar.
“Event bukan sekadar perayaan, tapi wadah penciptaan lapangan kerja dan ruang ekonomi baru. Karena itu, kami terus mendorong setiap provinsi menghadirkan event terbaik berbasis budaya karya anak bangsa,” kata Wamenpar.
Dirinya berharap F8 terus berinovasi sehingga festival semakin besar dan mampu mendorong pariwisata naik kelas, khususnya pada tiga segmen prioritas Kemenpar yakni marine tourism, wellness tourism, dan gastro tourism.
“Kementerian Pariwisata selalu siap mendukung karya-karya anak bangsa yang mengangkat nama Indonesia sekaligus mendatangkan wisatawan dan devisa,” tandasnya.***
Artikel Terkait
Wamenpar Ungkap Turis yang Datang ke Raja Ampat Habiskan Banyak Uang, Minta Alamnya Dijaga
Wamenpar Pacu Sinergi Paket Wisata 3B untuk Kerek Daya Saing Bali Utara dan Barat
Kemenpar Bidik Wisatawan Tiongkok Melalui Wonderful Indonesia Business Matching
Tinjau Kesiapan Geopark Maros-Pangkep Jelang Revalidasi UNESCO, Ini Kata Wamenpar
Bidik Wisatawan Amerika dan Eropa, Kemenpar Gelar Famtrip Raja Ampat 2025