KONTEKS.CO.ID - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memperkuat promosi pariwisata Indonesia ke pasar Tiongkok dengan menggelar Wonderful Indonesia Business Matching (WIBM).
Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Ni Made Ayu Marthini menjelaskan, event ini merupakan lanjutan dari WIBM Seoul, Korea Selatan yang digelar pada 8 September 2025.
Kegiatan tersebut juga merupakan bagian dari rangkaian promosi luar negeri untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi pariwisata unggulan bagi pasar Asia Timur.
WIBM Beijing merupakan bentuk kerja sama strategis antara Kemenpar, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing, dan Indonesia Chamber of Commerce in China (INACHAM).
Baca Juga: Kemenpar Luncurkan Halo Wonderful, Permudah Akses Pengaduan Pariwisata
"WIBM merupakan wujud nyata dari implementasi program 'Pariwisata Naik Kelas' melalui pendekatan high level yang strategis. Kemenpar ingin memastikan bahwa transformasi pariwisata Indonesia tidak hanya terjadi di dalam negeri, tetapi juga tercermin melalui cara kementerian membangun jaringan dan kemitraan global," kata Made, mengutip siaran pers Kemenpar, Selasa, 16 September 2025.
Dijelaskannya, kegiatan ini sangat penting dilaksanakan sebagai upaya memperkuat promosi pariwisata Indonesia ke pasar wisatawan Tiongkok. Sebab, Tiongkok merupakan salah satu pasar prioritas pariwisata Indonesia.
Pada 2024, jumlah kunjungan wisatawan asal Tiongkok tercatat sebanyak 1.198.582 orang, menempatkannya di peringkat keempat setelah Malaysia, Singapura, dan Australia.
Baca Juga: Bidik Turis Asia Tenggara, Kemenpar Perkuat Kolaborasi Pariwisata Melalui ASEANTA
Angka ini menjadi latar belakang bagi Kemenpar untuk menargetkan kedatangan 1.220.000 hingga 1.350.000 wisatawan Tiongkok pada tahun 2025.
Selain itu, Made memaparkan kehadiran Wonderful Indonesia secara langsung di Beijing juga menjadi bentuk komitmen untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar Tiongkok yang sangat menjanjikan.
Dalam WIBM Beijing ini, Kemenpar menghadirkan 22 pelaku industri pariwisata Indonesia yang mencakup pengelola hotel dan resort, agen perjalanan/tour operator (TA/TO), maskapai penerbangan, serta pengelola atraksi wisata.
Dari kegiatan business matching tersebut, dihasilkan 12.984 potential pax yang setara dengan potensi devisa sekitar Rp254,5 miliar atau USD15,4 juta), jika merujuk pada Average Spending per Arrival (ASPA) wisatawan asal Tiongkok tahun 2024 sebesar USD1.188,11.
Baca Juga: Kemenpar Dorong Gorontalo Jadi Destinasi Wisata Ramah Muslim Melalui IMTI 2025
Artikel Terkait
Insiden Tewasnya Pendaki Brasil di Gunung Rinjani, Kemenpar Tekankan Pengetatan SOP Wisata Ekstrem
Bidik Turis Asia Tenggara, Kemenpar Perkuat Kolaborasi Pariwisata Melalui ASEANTA
Kementerian UMKM dan Kemenpar Berkolaborasi Perkuat UMKM di Kawasan Pariwisata
Kemenpar Luncurkan Halo Wonderful, Permudah Akses Pengaduan Pariwisata
Kemenpar Dorong Gorontalo Jadi Destinasi Wisata Ramah Muslim Melalui IMTI 2025