• Senin, 22 Desember 2025

Drama PPP, Pecah Kongsi Kubu Penumbang Suharso Monoarfa, Romy Berupaya Kudeta Mardiono

Photo Author
- Selasa, 16 September 2025 | 18:30 WIB
Tokoh PPP Syaifullah Tamliha. (KONTEKS.CO.ID/Ist)
Tokoh PPP Syaifullah Tamliha. (KONTEKS.CO.ID/Ist)

Tamliha lantas menyebut bahwa ada pihak yang mau mengambil keuntungan dan menghabisi Suharso dari kursi ketum PPP.

"Ada pejabat intelijen negara yang menginginkan sepertinya PPP itu mesti tetap berkoalisi seperti buah semangka, hijau dan isinya merah. PPP dengan PDIP," ungkapnya.

Singkat cerita, Suharso pun tumbang sebagai Ketum PPP. Lantas muncul Plt Ketum Muhamad Mardiono. SK pengesahan pengurus baru tersebut sangat cepat dikeluarkan pemerintah. 

"Saya tidak mengerti apakah [Menkumham] Yasonna Laoly karena dia PDIP atau karena peran Budi Gunawan, sehingga SK itu cepat sekali keluar," ujarnya.

Baca Juga: Muktamar PPP Digelar Lepas Idul Adha, Dibuka Bursa Calon Ketua Umum Partai

Tamliha menyampaikan, tidak ada nama dirinya dalam SK pengurus baru PPP yang diterbitkan pemerintah. Ia sempat komplain kepada Arsul Sani

"Pak Tamliha kan masih pengurus DPP. Sebab DPP tidak pernah memberhentikan Pak Tamliha menjadi ketua DPP. Baca aja SK Menteri Hukum dan HAM," ucapnya menirukan jawaban Arsul.

Tak mau berdebat panjang, Tamliha lantas mengingatkan Arsul bahwa Pemilu 2024 tinggal beberapa bulan lagi. 

Tamliha menyimpulkan baha kong kalingkong penurunan Suharso itu dilakukan Arsul Sani, Mardiono, Muhammad Romahurmuziy (Romy), dan Amir Uskara.

Baca Juga: Mardiono Sebut Perjuangan PPP Lolos Parlemen Belum Selesai

"Yang lebih celaka lagi, begitu menjelang detik-detik akhir pemilihan legislatif, yang empat orang ini pecah kongsi. Arsul Sani dengan Romy. Karena Arsul Sani marah mau diganti sebagai wakil ketua MPR," katanya.

Adapun yang akan merotasi Arsul Sani, lanjut Tamliha, adalah Mardiono. Lantas melempar Arsul ke Komisi II yang bukan merupakan "habitatnya" karena dia biasa di Komisi III. 

"Nah, saya terkejut kok pecah kongsi," ucapnya. Akibatnya, partai hanya dikendalikan oleh Mardiono. 

Lebih parah lagi, lanjut Tamliha, Romy sempat berusaha untuk mengudeta Mardiono jelang pileg 2024.***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X