Ia mendirikan Indonesian School of Graphologist (ISOG) dan memiliki sertifikasi grafologi yang diakui di 92 negara lewat Apostille Konvensi Den Haag 1961.
Saat ini, Gusti tengah menempuh Magister Informatika di Universitas Nusa Putra dengan fokus pada kecerdasan buatan (AI). Menurutnya, integrasi grafologi dan teknologi akan membawa ilmu ini ke level baru.
“Pendidikan adalah kunci untuk mengenali potensi diri dan berkontribusi bagi bangsa,” tegas Gusti dalam salah satu pernyataannya.
Baca Juga: Biodata Ahmad Assegaf, Suami Tasya Farasya yang Disebut Keturunan Nabi Muhammad SAW
Adu Gengsi Akademik di Balik Kontroversi
Dengan rekam jejak akademik yang sama-sama mentereng, publik kini menilai seteru Ferry dan Gusti bukan sekadar soal fitnah, melainkan juga adu gengsi intelektual.
Meski berbeda jalur, keduanya sama-sama menunjukkan tekad kuat menempuh pendidikan tinggi.
Dalam panasnya perdebatan, sisi akademik Ferry Irwandi dan Gusti Aju Dewi justru menambah dimensi baru yaitu persaingan tak hanya di ruang publik, tetapi juga di arena intelektual.***
Artikel Terkait
Soal TNI Ingin Laporkan Ferry Irwandi ke Polisi, Komisi III DPR Ingatkan Supremasi Sipil dan HAM
Mahfud MD Sebut Ferry Irwandi Tak Sepenuhnya Salah, Sarankan Dansat Siber TNI Tak Perpanjang Urusan
Drama Usai? Ferry Irwandi dan TNI Saling Memaafkan: Polemik Hukum Resmi Tamat
Ferry Irwandi Vs Gusti Ayu Dewi: Bongkar Isi Grup WA, Tuduhan Fitnah Hingga Ancaman Senjata Api
Proses Hukum Dihentikan, Ferry Irwandi dan TNI Sepakat Akhiri Perselisihan dengan Maaf