“Jadi, mengoperasikan kapal rumah sakit sangat pas dalam kerangka itu," ia menambahkan.
Baca Juga: SETARA Usulkan 4 Pilar dan 12 Agenda untuk Reformasi Polri
Kapal-kapal rumah sakit Indonesia juga berfungsi sebagai aset diplomasi lunak (soft power).
Pada Februari 2024, KRI dr Radjiman Wedyodiningrat mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Menyusul kemudian, KRI dr Wahidin Sudirohusodo melaksanakan misi di Kepulauan Solomon, Fiji, Vanuatu, dan Papua Nugini pada akhir 2024.
Baca Juga: SETARA Temukan 130 Permasalahan Aktual di Tubuh Polri
"Misi-misi itu memperkuat diplomasi kemanusiaan Indonesia sekaligus menunjukkan komitmen kita sebagai aktor yang bertanggung jawab di Indo-Pasifik," kata Rovan.
Lebih jauh, ia menilai keberadaan kapal rumah sakit mencerminkan definisi keamanan Indonesia yang lebih luas, tidak hanya fokus pada ancaman eksternal.
"Indonesia relatif aman dari perang, tapi sangat rentan terhadap bencana alam. Karena itu, investasi kita bukan pada platform tempur semata, melainkan pada kemampuan serbaguna yang bisa menyelamatkan nyawa di masa damai maupun konflik," ujarnya menegaskan.
Baca Juga: Juventus Tundukkan Inter Milan 4-3, Tudor Belum Puas
Rovan menambahkan, hal ini berbeda dengan India atau Inggris yang justru menganggap kapal rumah sakit sebagai kebutuhan sekunder di bawah prioritas militer tempur.
Pada Mei lalu, Angkatan Laut India baru mengumumkan rencana untuk membangun kapal rumah sakit pertamanya.
Padahal, India adalah negara terpadat di dunia dengan kekuatan laut kelima terbesar, memiliki kapal selam bertenaga nuklir dan dua kapal induk.
Baca Juga: Bulog Sebut Stok Beras Stabil, Tidak Ada Kelangkaan di Ritel
Inggris pun demikian, Angkatan Laut Kerajaan dianggap salah satu yang paling mumpuni, tetapi tak memiliki kapal rumah sakit yang sesuai definisi Konvensi Jenewa.
Artikel Terkait
5 Kapal Nelayan di Penjaringan Hangus Terbakar, 16 Unit Damkar Dikerahkan
Kapal Penjaga Pantai Vietnam Merapat ke Indonesia, Ada Apa?
Enam Minggu Perjalanan dari Italia, KRI Brawijaya Tiba di Indonesia, Ini Kapal Perang Canggih Terbaru TNI AL
Kapal Perusak Amerika Serikat USS John Finn Tinggalkan Jakarta
TNI AL Ingin Akuisisi Kapal Induk Italia Giuseppe Garibaldi yang segera Pensiun