• Senin, 22 Desember 2025

Sri Mulyani Dihantam Isu Gelap, Prof. Ikrar: Ekonomi Indonesia Justru Stabil di Tangannya

Photo Author
- Sabtu, 13 September 2025 | 21:55 WIB
Prof Ikrar Nusa Bhakti (Tangkapan Layar Youtube Akun forum Keadilan TV)
Prof Ikrar Nusa Bhakti (Tangkapan Layar Youtube Akun forum Keadilan TV)

KONTEKS.CO.ID - Polemik pencopotan Sri Mulyani dari kursi Menteri Keuangan terus menyulut perdebatan publik.

Mantan diplomat sekaligus pakar politik internasional, Prof. Ikrar Nusa Bhakti, menilai cara pergantian Sri Mulyani sarat nuansa politik dan meninggalkan luka, tidak hanya bagi birokrasi Kementerian Keuangan tetapi juga bagi stabilitas pasar.

Dalam sebuah video yang ada di akun Youtube Forum Keadilan TV, Ikrar bahkan sempat berkaca-kaca ketika menyaksikan ribuan pegawai Kemenkeu melepas Sri Mulyani dengan musik dan puisi perpisahan.

Baca Juga: Harta Zita Anjani Rp89,7 Miliar di LHKPN, dari Properti Puluhan Miliar hingga Alphard

“Itu very unusual. Jarang ada menteri yang dilepas dengan penuh haru seperti itu,” ujarnya.

Namun, di balik penghormatan tersebut, muncul tudingan miring mulai dari naiknya utang, pajak tinggi, hingga gosip kedekatan dengan lembaga asing seperti Bank Dunia dan CIA. Prof. Ikrar menilai tuduhan itu terlalu simplistis.

“Yang menentukan arah pembangunan dan utang itu presiden, bukan menteri. Sri Mulyani justru menjaga agar ekonomi tidak limbung,” tegasnya.

Baca Juga: Mentan Amran Yakin Indonesia Capai Swasembada Beras Hanya Dalam 3 Bulan ke Depan

Ia mengungkapkan, pasar modal langsung bergejolak begitu nama Sri Mulyani resmi diganti. Harga saham perbankan anjlok, tanda kepercayaan investor melekat pada sosoknya.

“Pasar menyukai Sri Mulyani karena ia konsisten dan tidak asal bicara. Itu penting untuk stabilitas,” tambahnya.

Prof. Ikrar juga menyinggung proyek Ibu Kota Negara (IKN) yang menurutnya justru menjadi beban besar anggaran.

Baca Juga: Tinju Dunia! Mike Tyson Vs Floyd Mayweather Jr Dijadwalkan Awal 2026

Ia menilai Jokowi dan para oligarkalah yang mendorong pembiayaan jumbo, sementara Sri Mulyani hanya menjalankan perintah.

Lebih jauh, Ikrar tak menampik adanya aroma geopolitik. “Isu Sri Mulyani agen asing itu mengada-ada. Justru kita harus bertanya, mengapa kebijakan pemerintah begitu mudah bocor sampai ke luar negeri?” sindirnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X