KONTEKS.CO.ID - Pengembang pusat data Asia Pasifik, Princeton Digital Group (PDG), bekerja sama dengan Pertamina Patra Niaga untuk memasok HVO yang diproduksi secara lokal ke pusat data PDG.
“Kolaborasi kami dengan Pertamina Patra Niaga adalah bukti komitmen PDG terhadap pertumbuhan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan di Asia Pasifik,” kata Varoon Raghavan, Chief Operating Officer sekaligus salah satu pendiri PDG.
“Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, PDG mendukung transformasi ini dengan pusat data yang dibangun untuk skala besar dan keberlanjutan.”
Baca Juga: Tiga Titik Demo 12 September 2025 di Jakarta, Aktivis PMII Geruduk Kantor DPP PKB
“Penerapan HVO di Indonesia menjadi langkah penting dalam strategi kami untuk mengurangi emisi Scope 1 dan mempercepat transisi energi, sekaligus menetapkan tolok ukur baru bagi infrastruktur digital berkelanjutan di kawasan ini.”
Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen PDG untuk mencapai target net zero pada emisi Scope 1 dan 2 pada 2030.
Jumlah pasokan HVO dari Pertamina maupun jangka waktu kontrak belum diumumkan.
Baca Juga: Raffi Ahmad Calon Kuat Menpora Baru, Publik Diingatkan tentang Kasus Narkoba
“Kerja sama dengan PDG adalah langkah signifikan dalam misi kami mempercepat perjalanan keberlanjutan Indonesia melalui kemitraan strategis,” ujar Alimuddin Baso, Direktur Pemasaran dan Perdagangan Pusat PT Pertamina Patra Niaga.
Arti HVO
HVO adalah biofuel yang diproduksi dari minyak nabati, lemak hewani, atau minyak goreng bekas.
Biofuel adalah organisme atau enzim yang digunakan sebagai alat untuk menghasilkan energi dalam sel bahan bakar.
Dibandingkan dengan solar konvensional, HVO menawarkan opsi dengan emisi karbon lebih rendah, yang dapat memangkas emisi dari generator cadangan hingga 70–90 persen.
Selain itu, penggunaannya juga meningkatkan kualitas udara dan menurunkan polutan berbahaya di atmosfer.
Artikel Terkait
Perusahaan Singapura Bangun Pusat Data 40 Ribu Megawatt di Pulogadung, Bisa Tampung 7.000 Server
Pusat Data AI Terbesar Asia Tenggara Dibangun di Jakarta, Nilai Investasi Rp37,5 Triliun
Program Indonesia BerdAIa, Google Cloud Buka Pusat Data Keamanan di Jakarta
Lebih dari 2.700 Pusat Data Pemerintah Masih Tersebar, Bikin Layanan Publik Tak Efisien
LG Menang Tender Sistem Pendingin Canggih untuk Pusat Data AI di Jakarta