KONTEKS.CO.ID - Google Cloud resmi meluncurkan program Indonesia BerdAIa for Security.
Ini adalah sinisiatif yang berfokus pada keamanan siber untuk memperkuat ketahanan digital di sektor-sektor utama Indonesia melalui solusi, keahlian, dan pelatihan dari Google Cloud Security.
Inti dari program ini adalah dibukanya pusat data keamanan (security operations data region) baru Google Cloud di Indonesia, yang berlokasi di pusat data Google Cloud di Jakarta.
Dengan fasilitas ini, semakin banyak organisasi, termasuk lembaga pemerintah dan industri yang diatur ketat, dapat memanfaatkan platform Security Operations berbasis AI milik Google Cloud.
Baca Juga: Kejagung Telusuri Hubungan Google, GoTo, dan Kasus Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
Itu sekaligus memenuhi ketentuan penyimpanan data lokal (data residency).
Selain itu, Google Cloud bersama mitra Managed Security Service Provider (MSSP) akan memberikan akses pelatihan bersubsidi, seperti Google Cloud Skills Boost dan Mandiant Academy.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan tim keamanan, mensimulasikan serangan dunia nyata, dan mendorong literasi keamanan siber di berbagai organisasi.
Sejumlah perusahaan besar seperti Astra International, Bukalapak, Dipo Star Finance, dan Kereta Api Indonesia tercatat sebagai peserta awal program ini.
Baca Juga: 7 Cara Atasi Google Drive Penuh: Tips Praktis Biar Penyimpanan Lega Lagi
Riset yang dibagikan Google Cloud menunjukkan organisasi lokal berpotensi mengurangi kerugian akibat serangan siber hingga setidaknya USD1,8 miliar atau Rp29,4 triliun dalam lima tahun ke depan.
Pengurangan potensi kerugian tercapai jika beralih dari strategi reaktif ke strategi keamanan yang proaktif.***
Artikel Terkait
Fiat Grande Panda: Jangan Beli Wuling Cloud EV Dulu, Kalau Belum Lihat yang Ini
Investasi Rp27,7 Triliun, Microsoft Buka Wilayah Cloud di Indonesia
Investasi Sekitar Rp19,4 Triliun, Oracle akan Bangun Pusat Layanan Cloud Pertama di Indonesia
Telkomsigma Perkuat Layanan Cloud dengan Data Powered AI