KONTEKS.CO.ID - Badan Pangan Nasional (Bapanas) meluncurkan Program Stabilisasi Harga Jagung (SPHP) untuk membantu peternak unggas petelur dan pedaging.
Melalui program ini, pemerintah menyalurkan 52.400 ton jagung bersubsidi dengan harga Rp5.500 per kilogram, di bawah harga acuan Rp5.800 per kilogram.
Nantinya selisih harga tersebut akan ditanggung negara.
Baca Juga: Candaan DPR ke Menkeu Purbaya: 2 Hari Jabat Menteri Jadi Orang Paling Viral se-Indonesia
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan kebijakan ini diharapkan menekan biaya pakan.
Dengan begitu harga telur dan daging ayam diharapkan tetap stabil.
“Pakan yang terjangkau akan menjaga harga telur dan ayam di pasaran tetap terkendali,” ujarnya.
Langkah ini diambil setelah aksi protes peternak ayam di Solo, yang menilai lonjakan harga jagung dipicu spekulasi dan manipulasi pedagang besar.
Pemerintah juga meminta industri pakan menahan kenaikan harga serta memperketat distribusi agar jagung bersubsidi benar-benar sampai ke peternak.
Selain itu, program ini menjadi bagian dari target swasembada jagung.
Baca Juga: Pertamina Mulai Bangun Pabrik Hidrogen Hijau di Ulubelu Lampung
Pemerintah menargetkan Indonesia berhenti mengimpor jagung pakan pada 2025–2026 melalui peningkatan produksi domestik dan perluasan lahan tanam.***
Artikel Terkait
Produksi Jagung Indonesia Diperkirakan Menurun, Begini Penghitungannya
Bulog Berencana Serap 1 Juta Ton Jagung Lokal, Berapa Harga per Kilogram?
Mandi Jagung dan Bagikan Ayam Gratis, Ratusan Peternak di Solo Desak Mentan Amran Mundur
Irjen Pol Rudi Darmoko Tegaskan Dukungan Sulap NTT Jadi Lumbung Jagung Nasional
Indonesia Salurkan 52.400 Ton Jagung untuk Peternak Ayam Petelur, Ini Harganya