KONTEKS.CO.ID – Analis politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting, mengatakan, harusnya anggota Polri tidak menyebarluaskan identitas intel dari TNI ketika aksi demonstrasi di Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat.
"Harusnya sesama aparatur negara koordinasi, bukan langsung menuding ini provokator," kata Selamat dalam sinear Forum Keadilan Tv dikutip pada Jumat, 5 September 2025.
Menurutnya, tugas intelijen menuntutnya menyatu dengan siapapun, termasuk dengan massa aksi demontrasi di Mako Brimob Kwitang
Baca Juga: Polisi Tangkap Pria Diduga Provokator Demonstrasi di Jakarta, Kantongi Kartu Intel TNI
"Otomastis menggunakan pakaian bukan pakaian dinas," ucapnya.
Selamat juga menyesalkan anggota Polri yang menggambil gambar identitas prajurit dua TNI dari satuan Kavaleri yang ditangkap di Palembang, Sumater Selatan (Sumsel), kemudian menyebarkannya dengan tudingan provokator.
Baca Juga: Jokowi Disebut Pengkhianat? Eks Intel TNI Bongkar Alasan Prabowo Ragu Kirim Gibran ke Papua
"Ini artinya polisi sama juga memancing-mancing kemarahan TNI dalam dua kasus ini," katanya.
Menurutnya, ini dapat memicu konflik antarinstitusi negara yang seharusnya tidak boleh terjadi.***
Artikel Terkait
Jokowi Disebut Pengkhianat? Eks Intel TNI Bongkar Alasan Prabowo Ragu Kirim Gibran ke Papua
Polisi Tangkap Pria Diduga Provokator Demonstrasi di Jakarta, Kantongi Kartu Intel TNI
Jejak Kerusuhan Politik di Indonesia dari Anarkisme Reformasi 1998 Hingga Demo Algoritma 2025
Laras Faizati Dipecat AIPA, Jadi Tersangka Gegara Unggahan Kritik Penanganan Demo Padahal Tak Ikut Aksi
17 Plus 8 Tuntutan Rakyat Jadi Deadline, Demo SelamatkanIndonesia Guncang DPR 5 September 2025