Menurutnya, itu terjadi karena ego sektoral yang kian mengristal sehingga membuat rentannya satuan intelijen untuk dieksploitasi pihak lain.
Namun Sri Radjasa yakin bahwa anggota Bais tersebut berada di sana bukan melakukan provokasi agar demonstran melakukan tindakan anarkistis.
"Saya yakin dia dalam rangka mencari informasi. Pasti itu," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Freddy Ardianzah menegaskan bahwa narasi dan video yang viral tersebut tidak benar.
Baca Juga: IPW Minta Polri Buka Kasus yang Tengah Ditangani Densus 88 terkait FYH dan Jampidsus
"Kami sangat menyayangkan framing berita negatif yang beredar. Menindaklanjuti kabar negatif itu perlu saya tegaskan bahwa tidak ada anggota TNI yang ditangkap Polri maupun menjadi provokator dalam peristiwa tersebut, itu narasi bohong dan menyesatkan," tegasnya.
Pihaknya mengajak masyarakat tetap tenang dan tak mudah terprovokasi. Sekaligus berharap masyarakat agar terus menjaga kondisi aman yang kondusif.***
Artikel Terkait
Menguak Operasi Alpha di Era Orde Baru, Skenario BAIS dan Mossad Beli A-4 Skyhawk Israel untuk Pertahanan Udara Indonesia
Polda Metro Jaya Sidik Kasus Penculikan Anggota Densus 88 hingga Rumah Jampidsus Dijaga Ketat TNI
Kata-Kata Kapuspen TNI Merespons Anggota Bais Ditangkap Polisi karena Jadi Provokator Demo di Pejompongan
Polisi Tangkap Intelijen Bais, Wakil Panglima TNI ‘Marah’: Seharusnya Tak Disebar!