KONTEKS.CO.ID – Korps Marinir TNI AL ikut terlibat dalam pengamanan Jakarta sejak bentrokan pecah antara massa demonstran dengan polisi, terutama Brimob, pada Kamis 28 Agustus 2025.
Panasnya kondisi Ibu Kota terpicu tewasnya driver ojol karena ditabrak dan dilintas kendaraan taktis atau rantis milik Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Barat.
Amuk massa yang marah mulai sulit dikendalikan sehingga menimbulkan bentrokan pada sejumlah titik. Pasukan Korps Marinir TNI Angkatan Laut pun turut dikerahkan di sejumlah lokasi strategis guna mengatasai kericuhan yang semakin meluas.
Baca Juga: Giliran Rumah Menkeu Sri Mulyani di Bintaro yang Dijarah Massa, Angkut Lukisan Besar
Di beberapa titik panas seperti Kwitang, mereka kerap berada di garis depan langsung berhadapan dengan massa. Namun posisi Marinir, bersama satuan TNI lainnya seperti Kopasgat TNI AU dan Kostrad TNI AD, masih diterima masyarakat pendemo. Apa kuncinya?
Pengerahan pasukan Baret Ungu ini sesuai perintah Panglima Korps Marinir (Pangkormar) Letjen TNI Endi Supardi.
Dalam instruksinya, Pangkormar menegaskan agar seluruh prajurit yang diturunkan tetap mengedepankan pendekatan persuasive. Pasukan juga diharamkan terpancing emosi, meski situasi menegang.
Baca Juga: Transjakarta Hentikan Sementara Layanan 14 Rute Hari Ini: Situasi Tidak Kondusif
"Laksanakan pengamanan dengan humanis. Hadapi massa dengan kepala dingin, karena tugas kita adalah melindungi rakyat, bukan menakuti mereka," tegas jenderal TNI berbintang tiga ini, mengutip Minggu 31 Agustus 2025.
Arahan inilah yang menjadi kunci pasukan diterima massa. Instruksi itu terbukti efektif di lapangan. Sejumlah prajurit Marinir yang ditempatkan di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, berhasil meredam amarah massa pengemudi ojek online.
Dengan pendekatan tenang dan persuasif, prajurit Marinir mampu menenangkan situasi. Sehingga massa mau mendengarkan arahan aparat dan memilih menahan diri.
Baca Juga: Prediksi BMKG: Seluruh Jakarta Diguyur Hujan Sore hingga Malam Ini
Di sejumlah titik lain seperti kawasan Senen dan Tanah Abang, kehadiran prajurit Marinir juga berhasil membantu Kepolisian mengendalikan jalannya aksi. Massa yang semula berteriak-teriak dan sulit diatur akhirnya berangsur tertib setelah diajak berdialog oleh personel Marinir.
Artikel Terkait
Lima Markas Polsek di Jakarta Timur Hangus Dibakar Massa
Kader PMII Jakarta Kena Tembak, Ketua Komisariat PMII Unija: Keadilan Harus Ditegakkan!
Polda Kalteng Kirim Satu Kompi Brimob ke Jakarta
Penjarah Rumah Sahroni Ternyata Datang dari Berbagai Pelosok Jakarta, Kerugian Capai Miliaran Rupiah
Prediksi BMKG: Seluruh Jakarta Diguyur Hujan Sore hingga Malam Ini