KONTEKS.CO.ID - Indonesia dan Jerman sepakat mendorong penyelesaian negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) pada 2026.
Kesepakatan ini diharapkan memperluas kerja sama ekonomi kedua negara, terutama di sektor perdagangan dan investasi.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, menyampaikan Jerman merupakan mitra dagang utama Indonesia di Eropa.
Baca Juga: Menlu Jerman Dijadwalkan ke Indonesia, Tinjau Pabrik Daimler Truck
Tahun lalu, volume perdagangan kedua negara mencapai USD6,15 miliar atau Rp100,6 triliun, sementara investasi Jerman di Indonesia menembus USD343 juta (sekitar Rp5,60 triliun).
Selain perdagangan, kerja sama energi bersih menjadi prioritas.
Jerman berkomitmen mendukung transisi energi Indonesia melalui program ‘Just Energy Transition Partnership’ (JETP) dengan dana 1,6 miliar euro atau sekitar Rp27,2 triliun.
“CEPA akan makin membuka peluang kerja sama, khususnya di sektor ekonomi, untuk meningkatkan perdagangan dan investasi,” kata Sugiono dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul di Jakarta, tengah pekan ini.
Wadephul menegaskan pentingnya membangun jejaring kemitraan global yang kuat di tengah meningkatnya hambatan perdagangan dunia.
“Kami ingin memastikan kerja sama ekonomi berlangsung adil, terbuka, dan saling menguntungkan,” ujarnya.
Baca Juga: Prabowo Sambangi Jokowi, Bongkar Hasil Negosiasi Global dan Sukses Akhiri Drama CEPA 10 Tahun
Pertemuan kedua menteri ini juga menegaskan komitmen Jerman dan Indonesia dalam memperkuat hubungan strategis, baik secara politik maupun ekonomi.***
Artikel Terkait
IndoDefense 2025, Kendaraan Tempur Marder 1A3 Jerman Jadi Andalan Pasukan Mekanis TNI AD
Hubungan Bilateral Jerman dan Indonesia Berada di Persimpangan Strategis
Darah Jerman, Jiwa Malang: Brandon Scheunemann Siap Jadi Tembok Kuat Timnas U-23 di AFF 2025
Didampingi Pramono Anung, SBY Temani Guru Lukisnya dari Jerman Melukis Monas