• Minggu, 21 Desember 2025

Nilai Dagang Indonesia dan Jerman Sentuh Rp100 Triliun, Negosiasi CEPA Dikebut

Photo Author
- Minggu, 24 Agustus 2025 | 06:36 WIB
Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul dalam jumpa pers bersama Menlu RI Sugiono. (Instagram Johann Wadephul)
Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul dalam jumpa pers bersama Menlu RI Sugiono. (Instagram Johann Wadephul)

KONTEKS.CO.ID - Indonesia dan Jerman sepakat mendorong penyelesaian negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) pada 2026.

Kesepakatan ini diharapkan memperluas kerja sama ekonomi kedua negara, terutama di sektor perdagangan dan investasi.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, menyampaikan Jerman merupakan mitra dagang utama Indonesia di Eropa.

Baca Juga: Menlu Jerman Dijadwalkan ke Indonesia, Tinjau Pabrik Daimler Truck

Tahun lalu, volume perdagangan kedua negara mencapai USD6,15 miliar atau Rp100,6 triliun, sementara investasi Jerman di Indonesia menembus USD343 juta (sekitar Rp5,60 triliun).

Selain perdagangan, kerja sama energi bersih menjadi prioritas.

Jerman berkomitmen mendukung transisi energi Indonesia melalui program ‘Just Energy Transition Partnership’ (JETP) dengan dana 1,6 miliar euro atau sekitar Rp27,2 triliun.

Baca Juga: Fakta Baru! Investor Vila Mewah di Bali Ternyata Paspor Jerman, Bukan Israel tapi Punya Latar Militer

“CEPA akan makin membuka peluang kerja sama, khususnya di sektor ekonomi, untuk meningkatkan perdagangan dan investasi,” kata Sugiono dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul di Jakarta, tengah pekan ini.

Wadephul menegaskan pentingnya membangun jejaring kemitraan global yang kuat di tengah meningkatnya hambatan perdagangan dunia.

“Kami ingin memastikan kerja sama ekonomi berlangsung adil, terbuka, dan saling menguntungkan,” ujarnya.

Baca Juga: Prabowo Sambangi Jokowi, Bongkar Hasil Negosiasi Global dan Sukses Akhiri Drama CEPA 10 Tahun

Pertemuan kedua menteri ini juga menegaskan komitmen Jerman dan Indonesia dalam memperkuat hubungan strategis, baik secara politik maupun ekonomi.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X