• Senin, 22 Desember 2025

Menteri Keuangan Ungkap Alasan Belum Ada Rencana Rekrutmen dan Kenaikan Gaji PNS Tahun 2026

Photo Author
- Sabtu, 16 Agustus 2025 | 11:35 WIB
 Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati jelaskan pendapatan negara Januari-Mei 2025 capai Rp995,3 triliun. (Instagram @smindrawati)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati jelaskan pendapatan negara Januari-Mei 2025 capai Rp995,3 triliun. (Instagram @smindrawati)

KONTEKS.CO.ID - Rencana perekrutan aparatur sipil negara (ASN) maupun penyesuaian gaji pegawai negeri sipil (PNS) pada tahun 2026 masih belum masuk dalam agenda pemerintah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa ruang fiskal dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 lebih difokuskan untuk mendanai program-program prioritas nasional.

Oleh sebab itu, pembahasan mengenai rekrutmen maupun kebijakan gaji ASN belum dilakukan.

Baca Juga: Pegawai Negeri Gigit Jari, Presiden Prabowo Subianto Kirim Sinyal Gaji PNS 2026 Tak Naik

“Untuk rekrutmen dan gaji, kami belum melakukan exercise,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026 di Jakarta, Sabtu 16 Agustus 2025.

Ia menambahkan, koordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) tetap dilakukan untuk menentukan formasi, dengan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara.

“Seperti tahun ini sudah ada penerimaan ASN. Jadi, nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, sambil melihat kapasitas fiskal yang ada,” ujarnya.

Baca Juga: DPR Setuju Pembahasan Lanjutan RAPBN dan RKP 2026, Ini Isinya

Dalam RAPBN 2026, pemerintah menargetkan defisit sebesar Rp636,8 triliun atau 2,48 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Belanja negara dirancang mencapai Rp3.786,5 triliun, meningkat 7,3 persen dibanding outlook 2025.

Alokasi tersebut mencakup belanja pemerintah pusat Rp3.136,5 triliun (naik 17,8 persen).

Itu terdiri atas belanja Kementerian/Lembaga Rp1.498,3 triliun dan belanja non-Kementerian dan Lembaga Rp1.638,2 triliun.

Baca Juga: APBN Defisit, Pemerintah Meyakinkan Pajak Tidak Naik dan Bansos Tetap Aman

Sri Mulyani menuturkan, lonjakan belanja dipicu delapan program unggulan Presiden Prabowo Subianto.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X