KONTEKS.CO.ID - Pesawat jumbo jenis Airbus A400M pesanan pemerintah Indonesia yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto resmi terbang perdana.
Ini sekaligus menandai lompatan besar dalam kemampuan angkut udara strategis, tanggap bencana, dan pengisian bahan bakar negara kepulauan ini.
Dalam sebuah lompatan besar bagi kemampuan angkut udara strategis Indonesia, pesawat angkut militer Airbus A400M pertama yang ditujukan untuk Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Udara (TNI-AU) telah berhasil menyelesaikan penerbangan perdananya di Seville, Spanyol.
Penerbangan bersejarah ini tidak hanya merupakan tonggak penting dalam akuisisi Indonesia atas salah satu pesawat angkut udara tercanggih di dunia, tetapi juga langkah penting dalam meningkatkan kemampuan negara untuk memproyeksikan kekuatan, menanggapi krisis kemanusiaan, dan mempertahankan operasi militer gabungan di seluruh wilayah kepulauannya yang luas.
Baca Juga: Spek Tinggi Helikopter yang Ditumpangi Prabowo dan Macron: Airbus H225M Caracal
Pesawat yang dibangun di Lini Perakitan Akhir (FAL) Airbus Defence and Space di San Pablo, Seville, meninggalkan landasan pacu untuk memulai serangkaian uji terbang yang ketat yang bertujuan memvalidasi kinerja, integritas sistem, dan kelaikan udaranya sebelum serah terima.
“Selama penerbangan, A400M pertama Indonesia melakukan serangkaian manuver untuk memvalidasi penanganan pesawat dan mengevaluasi sistem-sistem utama,” demikian pernyataan Airbus dalam sebuah rilisnya.
Profil uji coba mencakup pemeriksaan komprehensif terhadap empat mesin turboprop Europrop TP400-D6 pesawat, sistem kendali penerbangan redundan, rangkaian avionik canggih, dan operasi hidrolik yang semuanya berfungsi dengan sukses dalam kondisi uji coba.
Penerbangan perdana ini mengukuhkan Indonesia sebagai anggota ke-10 program Airbus A400M, bergabung dengan klub operator elit yang mencakup Jerman, Prancis, Inggris, Spanyol, Turki, Malaysia, Belgia, dan Kazakhstan. Pesawat A400M kedua untuk Indonesia juga terus menjalani siklus produksinya di fasilitas Seville.
Menurut Airbus, saat ini pesawat tersebut sedang menjalani pengujian sistem bahan bakar kritis sebelum melanjutkan ke tahap pengecatan, kemudian evaluasi darat akhir dan uji terbang fungsional sebelum pengiriman.
Baca Juga: Cathay Pacific Kandangkan Pesawat Jet Airbus karena Kerusakan Mesin Misterius
Keputusan Indonesia untuk membeli dua A400M berdasarkan perjanjian tahun 2021 menggarisbawahi niat Jakarta untuk memodernisasi dan memperluas kemampuan angkut berat TNI-AU, terutama mengingat meningkatnya tantangan keamanan regional, meningkatnya frekuensi bencana kemanusiaan, dan tuntutan logistik pertahanan kepulauan.
Mengutip Defence Security Asia, A400M dirancang khusus untuk misi strategis dan taktis, menawarkan fitur performa unik yang membuatnya sangat sesuai dengan realitas geografis Indonesia.
Artikel Terkait
Prabowo Keluhkan Anggaran Kemhan Banyak Ditolak Sri Mulyani, Ternyata Segini Tambahan Utang Belanja Alutsista
Prabowo Sebut Alutsista Era Bung Karno Bekas, PDI Perjuangan: Tidak Benar, Koreksi Pernyataannya
Prabowo Bermimpi Industri Pertahanan RI dan Turki Bisa Produksi Alutsista Bersama
Ini Daftar Negara Anggota NATO yang Pasok Alutsista ke Indonesia
Empat Perwira TNI AU Berhasil Tuntaskan Pendidikan Militer Strategis di AFCC China