Ngotot Jual Buku Bajakan, 15 Akun Digital Resmi Direkomendasi Tutup oleh DJKI

KONTEKS.CO.ID - Akun jualan buku bajakan, siap-siap gulung tikar!

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) lewat Direktorat Penegakan Hukum-nya baru saja ngeluarin rekomendasi resmi tutup 15 akun dan situs digital yang terbukti melanggar hak cipta atas buku-buku milik PT Gramedia Asri Media.

Langkah ini bukan iseng-iseng berhadiah. DJKI gerak setelah dapet laporan resmi dari Gramedia dan hasil investigasi mendalam bareng Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Jadi, nggak asal tuduh. Semua bukti, laporan, dan pendapat ahli udah masuk meja rapat.

Baca Juga: Hotman Paris Semprot Kebijakan Blokir Rekening Nganggur: Itu Uang Rakyat, Bukan Milik Negara

Nggak Ada Ampun Buat yang Nggak Punya Lisensi

“Setiap laporan kami verifikasi, bukti kami cek, dan kami juga dengerin para ahli sebelum putusin penutupan,” kata Arie Ardian Rishadi, Direktur Penegakan Hukum DJKI dari keterangan resmi yang dilansir Rabu, 30 Juli 2025.

Katanya sih, semua akun yang direkomendasikan emang ketahuan jual buku bajakan tanpa lisensi resmi.

Nggak tanggung-tanggung, pelakunya jualan lewat berbagai platform populer: Instagram, Tokopedia, Shopee, TikTok, bahkan Google Drive!

Baca Juga: Acset Indonusa Terseret Kasus Korupsi Tol MBZ, Resmi Jadi Tersangka!

Tutup Akun Total, Bukan Sekadar Hapus Konten

DJKI tegas. Mereka nggak cuma suruh hapus konten bajakannya, tapi langsung minta akun atau situsnya ditutup total.

Tujuannya? Biar pelakunya kapok dan nggak ngulangin lagi pakai akun lain.

Kriteria pelanggaran juga udah jelas: nggak ada lisensi, bukti transaksi ilegal, dan distribusi via platform digital untuk keuntungan komersial.

Sementara itu, Gramedia juga udah kasih daftar resmi reseller mereka dan tegaskan kalau buku digital legal cuma bisa diakses lewat ebooks.gramedia.com.