• Senin, 22 Desember 2025

Indonesia Disebut Bakal Serahkan Pengelolaan Data Pribadi Warga ke Perusahaan Amerika

Photo Author
- Rabu, 23 Juli 2025 | 14:57 WIB
Indonesia Akui Perlindungan Data Pribadi AS Memadai, Serahkan Pengelolaan Data kepada Perusahaan Amerika (Youtube/thewhitehouse)
Indonesia Akui Perlindungan Data Pribadi AS Memadai, Serahkan Pengelolaan Data kepada Perusahaan Amerika (Youtube/thewhitehouse)

Langkah ini dilakukan dalam rangka menghapus hambatan perdagangan digital antara dua negara, dan menjadi bagian dari kesepakatan tarif resiprokal sebesar 19 persen yang disetujui antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Komitmen Lain: Transmisi Elektronik Bebas Bea dan Deregulasi Impor

Selain isu pengelolaan data pribadi, Indonesia juga berkomitmen untuk menghapuskan lini tarif Harmonized Tariff Schedule (HTS) yang selama ini diberlakukan untuk produk tak berwujud di Amerika Serikat.

Indonesia juga sepakat menangguhkan persyaratan tertentu dalam deklarasi impor dan mendukung moratorium permanen bea masuk atas transmisi elektronik di bawah Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Tak hanya itu, Indonesia menyatakan siap mengambil tindakan untuk mengimplementasikan Inisiatif Bersama Regulasi Domestik Jasa di WTO, termasuk penyerahan Komitmen Khusus yang Telah Direvisi untuk sertifikasi.

AS Nilai Kesepakatan Ini Untungkan Banyak Pihak

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyambut baik kesepakatan ini. Dia menyatakan, perjanjian perdagangan tersebut akan menguntungkan berbagai sektor strategis di AS.

“Kesepakatan ini adalah gambaran dan rasa kemenangan bagi seluruh rakyat Amerika. Ini akan menguntungkan pekerja, eksportir, petani, dan inovator digital Amerika,” ujar Trump dalam pernyataan tertulisnya.

Baca Juga: Comeback Percaya Diri! Jonatan Christie Menang Mudah di China Open 2025

Sebagai tindak lanjut, AS dan Indonesia akan menandatangani Perjanjian Perdagangan Timbal Balik (Agreement on Reciprocal Trade) dalam beberapa minggu mendatang untuk memastikan implementasi dan manfaat jangka panjang bagi kedua negara.

Perlu diketahui, pada 2024 lalu, Amerika Serikat mencatat defisit perdagangan barang terbesar ke-15 dengan Indonesia, yakni sebesar 17,9 miliar dolar AS.

Kesepakatan ini diharapkan bisa menjadi batu loncatan untuk menyeimbangkan neraca dagang kedua negara, sekaligus mempererat kerja sama di era ekonomi digital.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X