• Senin, 22 Desember 2025

53 Juta Siswa Sekolah Akan Diskrining Kesehatan Mulai 1 Juli, Termasuk Terkait Mental!

Photo Author
- Senin, 30 Juni 2025 | 18:23 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat mengikuti rapat koordinasi pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis atau CKG di Kemendagri. (Kemenkes)
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat mengikuti rapat koordinasi pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis atau CKG di Kemendagri. (Kemenkes)


KONTEKS.CO.ID - Sebanyak 53 juta siswa sekolah dari jenjang SD hingga SMA bakal menjalani skrining kesehatan mulai besok, Selasa 1 Juli 2025.

Ini adalah bagian dari percepatan pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digulirkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). 

Skrining kesehatan akan menyasar lebih dari 282.000 sekolah dan madrasah di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Kesepakatan Kontrak Tidak Tercapai, Thomas Partey Resmi Tinggalkan Arsenal

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, CKG adalah salah satu dari tiga program prioritas Presiden Prabowo Subianto di bidang kesehatan. 

Dua program lainnya ialah pembangunan 66 rumah sakit di daerah terpencil dan percepatan penanggulangan tuberkulosis (TBC).

“CKG ini sudah diluncurkan pertama kali pada 3 Februari tahun ini. Kemarin kita sudah mencapai 11 juta yang sudah diskrining,” ungkap Menkes dalam Rapat Koordinasi bersama Kementerian Dalam Negeri di Jakarta, Senin 30 Juni 2025.

Baca Juga: Agam Rinjani Apresiasi Rp1,5 M Donasi Rakyat Brasil: Dulu Saya Dibayar Pakai Nutrisari 

Secara nasional, program CKG menargetkan 280 juta pemeriksaan kesehatan. Pelaksanaan program berlangsung melalui dua jalur utama yakni di Puskesmas dan sekolah.

“Sekolah ini ada sekitar 250 ribu lebih, dan secara logistik pelaksanaannya lebih masuk akal. Karena tempatnya tetap dan tidak berpindah-pindah,” sebutnya.

Pemeriksaan akan disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing. Paket skrining mencakup pemeriksaan kesehatan fisik sampai jiwa.

Baca Juga: SEA Today Resmi Mengakhiri Siaran, Berpamitan dengan Bangga

“Yang akan dilakukan di sekolah, yaitu SD, SMP, SMA itu beda-beda paket tesnya. Ada masalah kesehatan fisik, ada juga kesehatan jiwa,” ungkap Menkes.

Kesehatan jiwa menjadi perhatian serius lantaran banyak kasus yang tidak teridentifikasi sejak dini. Padahal prevalensinya cukup tinggi di kalangan pelajar.

Saat ini, capaian CKG telah menembus angka 200.000 pemeriksaan per hari. Dengan masuknya sekolah sebagai lokasi pelaksanaan, jumlahnya diharapkan naik signifikan.

Baca Juga: Tips Cermat Menyaring Tawaran Kerja agar Tidak Salah Langkah

“Kalau bisa dapat setengahnya dari total anak sekolah, kita bisa selesai dalam tiga bulan ke depan,” klaimnya.

Jawa Tengah menjadi provinsi dengan jumlah skrining tertinggi. Lalu disusul Jawa Timur dan Jawa Barat. “Saya harapkan kalau Jawa Barat naik, CKG-nya pasti lompatannya bisa lebih tinggi,” tambahnya.

Pelaksanaan di sekolah bakal didukung oleh dua pilar layanan, yaitu Puskesmas dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Alat pemeriksaan akan disediakan secara kolaboratif oleh keduanya.

Baca Juga: Wakapolri Komjen Ahmad Dofiri Efektif Pensiun per 1 Juli 2025 Besok, Siapa Penggantinya?

“Alat-alat yang dibutuhkan sebagian disiapkan oleh Puskesmas. Sebagian lagi disiapkan di unit kesehatan sekolah,” sebutnya.

Ia menambahkan, UKS akan direvitalisasi agar bisa berfungsi maksimal sebagai sarana edukasi kesehatan. Harapannya, program menjadi momentum untuk menanamkan pola hidup sehat sejak dini di kalangan pelajar. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X