• Minggu, 21 Desember 2025

China dan India Pangkas Impor Batu Bara dari Indonesia, Ternyata ini Penyebabnya

Photo Author
- Rabu, 25 Juni 2025 | 19:00 WIB
Kementerian ESDM menyatakan eskalasi konflik di Timur Tengah antara Iran dan Israel belum berdampak pada kenaikan harga batu bara. (Foto: iStockphoto)
Kementerian ESDM menyatakan eskalasi konflik di Timur Tengah antara Iran dan Israel belum berdampak pada kenaikan harga batu bara. (Foto: iStockphoto)

KONTEKS.CO.ID - Dua negara pengimpor utama batu bara termal, China dan India, memangkas pembelian dari Indonesia.

Itu karena mereka ingin memilih batu bara dengan nilai kalori (calorific value/CV) lebih tinggi dari negara lain.

Penurunan harga global membuat batu bara berkualitas tinggi menjadi lebih kompetitif secara harga.

Tentu dibandingkan dengan batu bara Indonesia yang cenderung memiliki nilai kalori rendah hingga sedang.

Baca Juga: Permintaan Menurun, Industri Batu Bara Indonesia Mengalami Tekanan

Menurut pelaku industri, penurunan pembelian dari Indonesia oleh China dan India lebih tajam dibanding total impor batu bara termal mereka.

“Batu bara dengan nilai kalori tinggi memang lebih mahal, tapi menghasilkan energi lebih banyak per dolar," kata Vasudev Pamnani, Direktur I-Energy Natural Resources, perusahaan dagang batu bara, seperti dikutip dari The Sun.

Di China, batu bara Indonesia kalah bersaing dengan pasokan dari Rusia yang menawarkan harga lebih murah untuk kualitas serupa, seperti dikatakan analis Kpler, Zhiyuan Li.

Sementara Presiden Direktur Ombilin Energi, Ramli Ahmad, mengatakan batu bara Indonesia bisa kembali diminati jika harga batu bara kalori tinggi melonjak karena konflik Timur Tengah.

Baca Juga: Ekspor Batu Bara Indonesia Turun 11 Juta Ton pada Kuartal I 2025

Namun, selama harga tetap kompetitif, batu bara berkalori rendah akan tetap tertinggal.

Batu bara dari Mongolia dan Afrika Selatan menjadi pemenang utama di pasar China dan India, dengan pangsa pasar yang mencetak rekor tertinggi dalam lima bulan pertama 2025.

Menurut analis Mysteel, Xue Dingcui, ekspor batu bara Mongolia akan terus meningkat meski harga turun, karena produksinya efisien dan harga tetap bersaing.

Baca Juga: Hilirisasi Batu Bara Masih Terpaku Pada Gasifikasi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X