Pertikaian Aceh dan Sumatera Utara Soal Empat Pulau: Pernyataan Tegas Nasir Djamil

"Selain pariwisata, ada potensi migas. Di situ ada Blok Singkil, Blok Sibolga, dan Blok Melabuh yang dekat dengan Singkil," ujarnya.

Ketegasan Nasir: Pulau Itu Milik Aceh

Nasir Djamil menolak klaim Sumatera Utara terhadap empat pulau tersebut.

Baca Juga: Ridwan Kamil Gugat Lisa Mariana Rp100 M: Itu Gugatan Balik atas Kebohongannya 

Ia bahkan mengaku sudah mengingatkan Pemerintah Aceh sejak 2018 hingga 2022 soal keputusan yang membuka peluang pulau-pulau tersebut jatuh ke tangan provinsi lain.

"Saya sudah kritik sejak keputusan itu dipublikasikan. Kok bisa pulau itu diambil Sumatera? Ini seperti rencong, kiri kanan empat pulau bisa hilang," tegasnya.

Ia juga menyayangkan dinamika politik yang menyertai isu ini.

Baca Juga: Aturan Ketat Danantara, Dony Oskaria: Ada 5 Larangan untuk Direksi BUMN dan Para Istri Bos

Ketika Wali Kota Medan Bobby Nasution dan politisi PDIP Masinton Pasaribu berkunjung ke Aceh untuk membahas potensi migas bersama Gubernur, pernyataannya yang bernada diplomatis justru digoreng sedemikian rupa.

"Sebagai politisi saya menghormati tamu. Tapi penghormatan itu bukan berarti saya menyetujui," ujar Nasir.

Ia menekankan bahwa tindak lanjut bukan urusannya, namun ia tetap konsisten dalam menolak pelepasan empat pulau tersebut.

Baca Juga: Biaya Ngunduh Mantu Al Ghazali dan Alyssa Rp24 M, Ahmad Dhani: Rp3 M Dapat Apa? Dekorasi Doang

Tuntutan Nasir: Cabut Keputusan Mendagri

Puncak dari sikap politik Nasir Djamil terlihat saat ia menggandeng anggota DPR RI dan DPD asal Aceh untuk mengeluarkan rilis bersama.

Mereka meminta Presiden untuk mencabut keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang dianggap merugikan Aceh.

"Tahun 2022 saya sudah kritik, lalu tahun 2025 keluar lagi. Kami minta presiden membatalkan keputusan itu dan mempertahankan empat pulau itu dalam wilayah Aceh," katanya.

Baca Juga: Prabowo dan Putin Sepakati 4 Kerja Sama Strategis: Dari Pendidikan hingga Investasi Digital