KONTEKS.CO.ID - Ahli geologi dunia, Prof. Ron Harris memperkenalkan rumus 20-20-20 sebagai cara sederhana untuk mengurangi risiko saat terjadi tsunami.
Penjelasan ini ia sampaikan dalam kuliah umum di Aula Nuku, Universitas Khairun (Unkhair), Ternate, Selasa 10 Juni 2025.
Dalam kuliah umum bertema “Seismic Tour Gap: Bridges Over Troubled Waters”, Ron menjelaskan langkah penyelamatan saat gempa besar yang berpotensi menimbulkan tsunami.
“Jika merasakan guncangan selama 20 detik, segera lari,” ucapnya.
“Gunakan waktu maksimal 20 menit untuk mencari tempat aman, dengan ketinggian minimal 20 meter,” tambah Ron.
Itilah yang ia sebut sebagai rumus 20-20-20.
Baca Juga: Ancaman Gempa Megathrust, Ini Daftar Wilayah RI yang Bakal Kena plus Tsunami 1,8 Meter Ancam Jakarta
Ron mencontohkan tragedi tsunami Aceh 2004 yang menewaskan ribuan orang karena kurangnya pengetahuan soal evakuasi.
“Jika saat itu masyarakat memahami tanda dan cara menyelamatkan diri, banyak nyawa bisa diselamatkan,” ujarnya.
Menurut Ron, masih banyak masyarakat yang belum tahu tindakan apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa dan tsunami.
Oleh karena itu, edukasi soal kebencanaan sangat penting agar masyarakat bisa lebih siap.
Baca Juga: Ada Pemotongan Anggaran 50 Persen, Kepala BMKG Jamin Soal Informasi Gempa Bumi dan Tsunami
Ron juga menyinggung soal zona rawan gempa di Indonesia, termasuk Palung Jawa yang belum melepaskan energi selama 500 tahun.
Ini bisa menjadi tanda potensi gempa besar yang bisa memicu tsunami.
Artikel Terkait
Peringatan Tsunami Akibat Gempa Papua Nugini Telah Dicabut
Horor Gempa Magnitudo 7,4: Chili dan Argentina Evakuasi Ribuan Warga dari Gelombang Tsunami