• Senin, 22 Desember 2025

Jelang Puncak Haji, PPIH Dirikan Pos Kesehatan Darurat di Arafah dan Mina

Photo Author
- Senin, 2 Juni 2025 | 07:43 WIB
Puncak Ibadah Haji 2025, Wukuf di Arafah (foto: net)
Puncak Ibadah Haji 2025, Wukuf di Arafah (foto: net)

KONTEKS.CO.ID – Menjelang pelaksanaan puncak ibadah haji 1446 H/2025 M, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan mendirikan pos kesehatan darurat di dua titik penting, yakni Arafah dan Mina.

Pendirian pos kesehatan ini guna mendukung layanan kesehatan jemaah selama fase Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI, Liliek Marhaendro Susilo, menjelaskan bahwa pos kesehatan ini hanya bersifat sementara dan darurat, untuk memberikan pertolongan pertama maksimal selama enam jam.

Baca Juga: Korban Tewas Longsor Gunung Kuda Jadi 19 Orang, Enam Masih Hilang

“Pos kesehatan ini akan kami adakan di Arafah dan Mina seperti tahun-tahun sebelumnya. Pos kesehatan ini sifatnya darurat. Hanya bisa memberikan pertolongan pertama maksimal 6 jam,” kata Liliek saat konferensi pers di KKHI Daker Makkah, Minggu, 1 Juni 2025.

Jika jemaah belum pulih setelah enam jam penanganan, mereka akan dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi.

Liliek mencontohkan, pasien heatstroke yang ditangani di pos kesehatan akan segera dikembalikan ke tenda jika sudah pulih. Namun jika kondisinya memburuk, pasien akan dipindahkan ke fasilitas medis yang lebih lengkap.

Baca Juga: CBA Bongkar Dugaan Manipulasi Tender Gedung UPPPD Kebayoran Lama Rp29,5 Miliar

Imbauan: Bawa Obat dan Suplemen Pribadi

Liliek juga mengimbau seluruh jemaah agar menjaga kondisi fisik dan kesehatan menjelang wukuf, momen puncak ibadah haji yang sangat dinantikan.

“Jemaah nanti membawa bekal obat-obatan pribadi dan suplemen makanan yang diberikan oleh dokter,” katanya.

Selain itu, jemaah diminta untuk tetap berada di hotel dan tidak keluar pada siang hari, mengingat suhu ekstrem di kawasan Makkah yang dapat membahayakan kondisi kesehatan, khususnya bagi lansia dan penderita penyakit bawaan.

Baca Juga: China Sudah Habiskan Rp70 Triliun untuk Pembangunan IKN

“Obat dari dokter harus diminum secara teratur supaya mereka sehat untuk beribadah di Armuzna,” ujar Liliek.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X