PM China ke Indonesia Bawa Investasi Konkret USD10 Miliar, Rosan Roeslani: Dari Transportasi hingga Hilirisasi Mineral

KONTEKS.CO.ID - Presiden Prabowo menghadiri Indonesia-China Business Reception 2025 bersama Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok, Li Qiang, dalam rangka kunjungan kehormatan pemerintah Tiongkok ke Indonesia.

Presiden menyambut baik kehadiran para investor yang akan berkontribusi terhadap percepatan pembangunan nasional serta mendorong terwujudnya berbagai kesepakatan baru.

Menjunjung persahabatan dan hubungan diplomatis yang terjalin erat selama 75 tahun, Tiongkok bersama Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama di sektor-sektor strategis, termasuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Tangkap 17 Anggota Ormas GRIB Terkait Dugaan Pendudukan Lahan Milik BMKG di Tangsel

Penandatanganan nota kesepahaman disaksikan langsung oleh Presiden di Hotel Shangri-La, Jakarta pada Sabtu, 24 Mei 2025.

Kedua negara menegaskan kembali semangat kolaborasi untuk masa depan bangsa yang semakin sejahtera.

Kunjungan resmi Perdana Menteri China, Li Qiang, ke Indonesia membawa dampak signifikan dalam bentuk komitmen investasi senilai USD10 miliar yang mulai direalisasikan.

Demikian ditegaskan oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, dalam keterangannya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Sabtu, 24 Mei 2025.

Baca Juga: Diskon 20 Persen untuk Lansia Naik Kereta Api: Begini Syarat dan Cara Daftarnya!

Kunjungan PM China Li Qiang tidak semata bersifat seremoni diplomatik, melainkan telah menghasilkan bentuk kerja sama dan investasi konkret yang menguatkan hubungan bilateral kedua negara.

"Investasi tersebut sudah mulai berjalan dan mencakup sejumlah sektor strategis," jelas Rosan Roeslani.

Proyek-proyek strategis yang tengah dijalankan mencakup bidang transportasi, pengembangan klaster industri, hilirisasi mineral, hingga sektor kimia.

Selain itu, kunjungan ini juga membuka peluang baru dalam sektor-sektor lain yang dinilai memiliki potensi besar bagi penguatan ekonomi nasional.

Baca Juga: Komnas HAM Ungkap Fakta Ini, TNI Auto Janji Evaluasi Ledakan Amunisi Garut