Pusat-pusat pertumbuhan ini akan menjadi magnet bagi investasi, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ekonomi lokal secara berkelanjutan.
Kebijakan hilirisasi juga mendorong pengembangan infrastruktur pendukung, seperti jalan, pelabuhan, kawasan industri dan pergudangan yang terintegrasi dengan rantai pasok nasional dan global.
Ini menjadi pengungkit strategis dalam memperkuat konektivitas antar wilayah dan mengurangi kesenjangan pembangunan antar daerah.
Industri tidak lagi hanya terpusat di wilayah barat Indonesia, tetapi tersebar secara lebih merata sesuai dengan potensi wilayah masing-masing.
“Proses hilirisasi ini juga menjadi katalis dalam mewujudkan pembangunan yang ramah lingkungan dan inklusif,” ujar Eduard.
Baca Juga: Dijaga Prajurit TNI Kualifikasi Tempur, Selamat Ginting Sebut Prabowo Lebih Sayang ke Kejaksaan
Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ekonomi hijau dan efisiensi sumber daya, industri hilir non-tambang dapat berkembang secara berkelanjutan tanpa mengorbankan kualitas lingkungan.
Selain itu, partisipasi aktif masyarakat lokal, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil, akan menjadi kunci dalam menciptakan transformasi ekonomi yang merata dan berkeadilan.
Hilirisasi non-tambang ini juga sejalan dengan pembentukan koperasi merah putih yg menjangkau wilayah pedesaan. Konsep one village one product akan dapat diterapkan untuk meningkatkan daya saing wilayah desa.
Dengan penyediaan infrastruktur yg terintegrasi akan memperkuat pengembangan potensi wilayah desa dalam konsep kluster ekonomi, yaitu wilayah kluster produksi, kluster pengolahan melalui industri tepat guna dan kluster area pemasaran sebagai bagian dari rantai pasok yang fokus pada komoditas strategis non-tambang sebagai bentuk kontribusi konkret terhadap target pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8%. Upaya ini memperkuat pemerintahan dalam mempercepat industrialisasi berbasis potensi domestik.
Dengan demikian, hilirisasi non-tambang bukan hanya strategi ekonomi, tetapi juga strategi pembangunan wilayah. Ia adalah langkah konkret menuju Indonesia yang lebih mandiri, kompetitif dan merata-dimana setiap pulau menjadi bagian integral dari mesin pertumbuhan nasional sebagai landasan penting dalam menapaki jalan menuju Indonesia Emas 2045 : Indonesia yang kuat karena bersandar pada kekuatan sendiri, dari Sabang hingga Merauke.***
Artikel Terkait
Perdana! Freeport Kirim Emas Batangan ke ANTAM, Tanda Era Baru Hilirisasi
Prabowo Gaspol! 15 Megaproyek Hilirisasi Dimulai Tanpa Investasi Asing
Dorong Hilirisasi Obat Herbal, Kementan dan BPOM Targetkan Sumbangan Rp300 Triliun ke Ekonomi
Tantangan Kebijakan Trump, Anto Suroto: Hilirisasi Industri Bisa Jadi Kunci
Hilirisasi Batu Bara Masih Terpaku Pada Gasifikasi